Buka konten ini

Anambas (BP) – Listrik yang hidup-mati di Kabupaten Kepulauan Anambas membuat gerah Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura. Ia langsung menampung keluhan warga yang resah dengan distribusi listrik yang tak menentu, terutama di tiga pulau besar: Jemaja, Matak, dan Siantan.
Masalah ini mencuat saat Nyanyang menutup gelaran Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) tingkat Kabupaten Anambas di Tarempa, Rabu malam. Lampu padam, nyala kembali, lalu padam lagi.
”Semalam ada event, saya sendiri merasakan listrik hidup mati. Keluhan masyarakat ini saya tampung untuk segera kita cari solusinya,” ujar Nyanyang kepada Batam Pos, Kamis (5/6).
Menurut dia, gangguan listrik ini disebabkan oleh kerusakan dan pemeliharaan mesin pembangkit milik PLN di ketiga pulau tersebut. Untuk itu, Nyanyang berencana menyambangi langsung kantor PLN Wilayah Riau-Kepri guna mendorong percepatan perbaikan.
”Kami mendorong PLN untuk segera mengganti mesin pembangkit dengan kapasitas dan kualitas yang sesuai kebutuhan masyarakat Anambas, agar layanan kembali maksimal,” ujarnya.
Kendati Pemerintah Provinsi Kepri belum bisa mengucurkan bantuan hibah mesin pembangkit, Nyanyang memastikan dirinya akan mengawal persoalan ini hingga tuntas. ”Kami tidak bisa memberi hibah mesin, tapi kami akan kawal terus. Koordinasi dengan PLN tetap berjalan. Target kami: 2.408 pulau di Kepri harus terang benderang,” tegasnya.
Masyarakat Anambas, yang selama ini mengandalkan listrik sebagai penopang utama aktivitas sehari-hari, berharap pernyataan Wakil Gubernur bukan hanya retorika sesaat. Listrik yang stabil bukan lagi kemewahan, tapi kebutuhan dasar yang mendesak untuk segera dipenuhi. (*)
Reporter : IHSAN IMADUDDIN
Editor : GALIH ADI SAPUTRO