Buka konten ini
KUALA LUMPUR (BP) – Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan, mengutuk keras kekejaman yang terjadi di Gaza akibat agresi militer Israel. Hasan menyebutnya sebagai bentuk ketidakpedulian dan standar ganda terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Dilansir dari AFP Minggu (25/5) atau sehari menjelang KTT ASEAN yang dihelat di Kuala Lumpur Convention Centre hari ini, Senin (26/5), Hasan menyerukan sikap tegas dari blok 11 negara Asia Tenggara terhadap situasi kemanusiaan di Gaza. “Kekejaman yang dilakukan terhadap rakyat Palestina merupakan akibat langsung dari terkikisnya kesucian hukum internasional. ASEAN tidak bisa tinggal diam,” ucapnya.
Saat ini Malaysia menjabat sebagai ketua bergilir ASEAN. Negara berpenduduk mayoritas muslim itu juga tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Meski begtu, sejak perang di Gaza meletus pada Oktober 2023, Malaysia telah menyalurkan lebih dari USD 10 juta (Rp163 miliar) untuk bantuan kemanusiaan ke Palestina.
Sebelumnya, pada Februari lalu, para menlu ASEAN menyatakan dukungan jangka panjang terhadap hak-hak rakyat Palestina. Namun, Hasan menilai pernyataan saja tidak akan cukup.
Sembilan Anak Dokter Jadi Korban Serangan
Sementara di Gaza, tragedi memilukan masih mengguncang kota tersebut. Serangan udara Israel akhir pekan lalu (24/5) menghantam rumah seorang dokter anak di Khan Younis. Sembilan dari sepuluh anaknya tewas dalam serangan itu. Saat itu, Dr. Alaa al-Najjar sedang bertugas di Rumah Sakit Nasser.
“Saya harus mengoperasi anaknya yang selamat, Adam, usianya 11 tahun,” ujar salah satu relawan dokter bedah asal Inggris Graeme Groom seperti dilansir dari The Guardian. Menurutnya, cedera fisik Adam memang parah, tetapi trauma batinnya jauh lebih berat.
Menurut rumah sakit Nasser dan rekaman video yang diverifikasi BBC, jasad anak-anak Najjar ditarik dalam kondisi hangus terbakar dari puing-puing bangunan. Sementara suami Najjar mengalami luka.
“Dokter ini mengabdikan hiÂdupnya menyelamatkan anak-anak. Namun, sembilan anakÂnya sendiri direnggut saat dia berjaga di rumah sakit,” kata Kepala Keperawatan RS Nasser Mohammed Saqer.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 53.900 orang tewas sejak perang dimulai Oktober lalu. Tentu, sebagian besar warga sipil. Di sisi lain, serangan Israel yang menyasar Khan Younis dan wilayah lain dalam 24 jam terakhir merenggut nyawa 79 orang. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO