Buka konten ini
SYDNEY (BP) – Banjir besar melanda Australia, tepatnya di wilayah negara bagian New South Wales, sejak Rabu (21/5) waktu setempat. Banjir dengan ketinggian hingga 6,3 meter itu telah menyebabkan empat orang tewas dan 50 ribu orang terisolasi tanpa bantuan.
Pemerintah Australia telah menetapkan keadaan darurat. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese yang berÂkunjung ke daerah yang dilanda banjir mengatakan, banjir kali ini lebih parah dari yang biasa dilihat. Pikiran kami tertuju pada masyarakat yang terisolasi. “Kami mengatakan dengan sangat jelas dan tegas, bahwa kalian tidak sendirian,” kata Albanese seperti dikutip dari BBC Jumat (23/5).
Albanese mengapresiasi layanan darurat yang telah menanggapi ratusan panggilan penyelamatan. Dinas darurat setempat telah menanggapi lebih dari 535 penyelamatan banjir dalam 24 jam terakhir. Ada lebih dari 150 peringatan banjir yang berlaku dan 40 di antaranya pada tingkat darurat.
Akibat banjir, lebih dari 100 sekolah ditutup. Sementara ribuan rumah dan lokasi bisnis masih tanpa listrik. Taree, sebuah kota di Mid North Coast, merupakan salah satu kota yang terkena dampak paling parah. Ketinggian sungai utama di daerah tersebut mencapai 6,3 meter dan memecahkan rekor hampir seabad untuk tingkat tertinggi. “Kami bersiap menghadapi lebih banyak berita buruk,” kata Perdana Menteri New South Wales Chris Minns.
Mins mengakui, sangat sulit untuk mengirimkan pasokan ke beberapa komunitas yang terisolasi. Minns juga mendesak mereka yang berada di daerah terdampak untuk mengungsi. “Mereka mungkin sudah tua, mereka mungkin sakit, mereka mungkin punya anak kecil. Namun, jika kita bisa menyelamatkan sebagian besar orang dari bahaya, pekerjaan semua orang akan jauh lebih mudah,” tuturnya. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO