Buka konten ini
LONDON (BP) – Tactician Crystal Palace Oliver Glasner percaya diri meski timnya kalah telak 2-5 oleh Manchester City di Premier League bulan lalu (12/4). Glasner yakin telah menemukan cara tepat untuk meredam taktik Pep Guardiola, tactician City.
”Setelah laga saya berkata ke Pep, jika kita bertemu lagi, Anda tidak akan bisa bermain dengan sistem ini lagi karena kami akan menghentikannya,” tutur Glasner saat itu seperti dikutip dari laman resmi Premier League.
Pep bisa jadi terpengaruh dengan mind game Glasner tersebut ketika kedua tim berhadapan dalam final Piala FA di Stadion Wembley, London, Minggu (18/5). Pep mengubah skuadnya cukup drastis. Hanya ada tiga pemain yang dipertahankan dalam starting XI dari pertemuan dengan Palace di Stadion Etihad bulan lalu. Mereka adalah duet bek tengah Ruben Dias dan Josko Gvardiol serta bek kiri Nico O’Reilly.
Hasilnya justru negatif. City menyerah 0-1 oleh The Eagles, julukan Palace, lewat gol counter attack gelandang serang Eberechi Eze pada menit ke-16. Itu jadi kegagalan beruntun City di final Piala FA setelah kalah 1-2 oleh Manchester United tahun lalu.
Meski kecewa gagal juara, Pep menilai timnya bermain cukup baik. ”Kami bermain jauh lebih baik daripada kemenangan 5-2 (atas Palace bulan lalu, red) dan bermain lebih baik daripada musim lalu ketika kami kalah oleh United,” klaim Pep seperti dikutip dari laman resmi klub.
Lalu, apa yang jadi masalah City? Yang paling terlihat adalah penyelesaian akhir. Dalam dua laga terakhir, City tidak mampu mencetak gol. Ironisnya, catatan itu diraih saat The Citizens, julukan City, kembali diperkuat penyerang utama Erling Haaland.
Kemarin, Haaland punya kesempatan untuk mencetak gol lewat penalty pada menit ke-36. Tetapi, dia tidak menjalankan tugas sebagai algojo utama pe-nalti City dan melimpahkannya kepada striker Omar Marmoush. Sial bagi City, tendangan Marmoush diblok kiper Palace Dean Henderson.
”Aku tidak tahu (pergantian penendang penalti, red), aku belum berbicara dengan me-reka. Mereka yang membuat keputusan,” kata Pep kepada Goal.
Selanjutnya, Pep masih punya tugas tersisa musim ini. Yakni, memastikan City meraih tiket ke Liga Champions musim depan. Kevin De Bruyne dkk masih harus bersaing dengan Newcastle United, Chelsea, Aston Villa, dan Nottingham Forest untuk berebut tiga slot tersisa.
Jika sampai City gagal lolos Liga Champions, maka Pep bisa menjalani musim terburuk bersama The Citizens.
Pada musim pertama menangani City (2016–2017), Pep masih mampu meloloskan timnya ke Liga Champions meski tanpa trofi juara kala itu. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : RYAN AGUNG