Buka konten ini
LISBON (BP) – Kepindahan Ruben Amorim menuju Manchester United tahun lalu tidak membuat performa Sporting CP turun drastis. Setidaknya, hal itu terlihat dari hasil akhir di Primeira Liga musim ini. Sporting berhasil mempertahankan gelar juara setelah menang 2-0 atas Vitoria de Guimaraes di Estadio Jose Alvalade, Lisbon, Minggu (18/5).
Gelar Primeira Liga ke-21 bagi Sporting CP itu diraih dengan keunggulan dua poin (82-80) atas SL Benfica pada pekan pemungkas (ke-34). Musim lalu, Leoes –sebutan Sporting CP– malah finis sepuluh poin (90-80) di depan rival Derbi de Lisboa tersebut.
Meski mengakhiri musim bersama pelatih anyar Rui Borges, bukan berarti pe-ngaruh Amorim hilang sepenuhnya. Sebab, salah satu titik balik bagi Sporting musim ini justru tercipta saat Borges menggunakan pakem andalan Amorim, yakni 3-4-2-1.
Borges yang mulai melatih akhir Desember tahun lalu menggantikan Joao Pereira (yang bertahan sebelum sebagai pengganti Amorim) awalnya menggunakan formasi 4-4-2 yang sudah jadi ciri khasnya. Tapi, sejak akhir Februari lalu, dia mengubah pakem menjadi 3-4-2-1 seperti yang diusung Amorim.
Sejak saat itu pula Sporting tidak sekalipun terkalahkan di semua ajang. Termasuk sembilan kali kemenangan dan tiga kali seri di Primeira Liga. ”Formasi kami sangat dinamis. Kadang kami bertahan dengan lima bek, kadang dengan empat bek,” kata Borges kepada Record.
Sporting sekaligus sukses meraih predikat top scorer melalui Viktor Gyokeres. Bomber timnas Swedia itu berhasil membukukan 39 gol. Bahkan, jumlah gol dua pesaing terdekatnya, Vangelis Pavlidis (Benfica) dan Samu Aghehowa(FC Porto), masih kalah karena masing-masing ”hanya” mengoleksi 18 gol. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : RYAN AGUNG