Buka konten ini
FC Barcelona benar-benar menahbiskan diri sebagai penguasa sepak bola di Spanyol musim ini. Barca menyapu bersih tiga gelar di kasta teratas. Setelah Supercopa de Espana (13/1), lalu Copa del Rey (27/4), klub Catalan itu menyegel gelar LALIGA, Jumat (16/5).
Kemenangan dua gol tanpa balas atas RCD Espanyol dalam Derbi Barceloni di RCDE Stadium, kemarin, memastikan Barca unggul 7 poin (85-78) atas rival abadi, Real Madrid. Seiring LALIGA menyisakan dua jornada, Real tidak bisa lagi mencegah Barca merengkuh juara liga ke-28.
Meski sukses menyapu gelar domestik, entrenador Barca Hansi Flick kecewa dengan kegagalan di Liga Champions. Barca dieliminasi Inter Milan dalam second leg semifinal yang penuh drama (7/5).
”Aku sedikit terluka setelah lawan Inter. Tapi, dengan mengantongi tiga gelar (musim ini), aku sangat bahagia. Aku rasa klub, pemain, dan fans merasakan hal sama,” tutur Hansi yang menjalani musim perdana melatih Barca kepada Barca TV.
Hansi yang pernah memenangi Bundesliga, DFB-Pokal, dan Liga Champions pada musim pertama (2019–2020) bersama Bayern Munchen menilai klub seperti Barca harus haus dengan gelar juara. Juara Liga Champions menjadi target yang ingin diwujudkan musim depan.
“Hanya itu (memenangi Liga Champions) yang belum kami dapatkan,” kata wide attacker Barca Raphinha di laman resmi klub.
Raphinha termasuk pemain yang bersinar sejak Hansi datang. Pemain timnas Brasil itu merupakan pemain dengan keterlibatan gol terbanyak (56 gol, 34 gol dan 22 umpan gol). Bersama Robert Lewandowsi, Lamine Yamal, Ferran Torres, dan Dani Olmo yang menembus gol dobel digit, Barca melesakkan total 169 gol dalam 58 laga sepanjang musim ini. Rata-rata hampir 3 gol per laga.
“Kami memainkan filosofi permainan yang berbeda tentang bagaimana tim kami menyerang. Tim ini mampu beradaptasi dengan baik,” tutur Hansi.
Barca sudah mencetak 97 gol di LALIGA sampai kemarin atau butuh tiga gol untuk menembus 100 gol. Itu termasuk membobol gawang sampai delapan kali dalam dua pertemuan liga.
Atas kinerja bagus pada musim debut, Hansi menerima ekstensi kontrak sampai musim panas 2027 mendatang.
Kepada Mundo Deportivo, Direktur Olahraga Barca Deco mengklaim ada tantangan besar di hadapan Hansi selain mempersembakan gelar juara.
“Tantangan terbesarnya adalah membangun tim yang kompetitif lagi seperti saat ini,” sebut Deco.
Kecuali striker Lewandowski (36 tahun) dan bek tengah Inigo Martinez (33 tahun), pemain outfield Barca lainnya belum ada yang mencapai kepala tiga. Yamal sebagai pemain andalan Barca malah berusia 17 tahun atau paling muda dalam skuad musim ini. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : RYAN AGUNG