Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Pemerintah melakukan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada hari ini (29/4). Target pengumpulan dana sebesar Rp10 triliun.
“Seri SBSN yang akan dilelang adalah seri SPNS (Surat Perbendaharaan Negara Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk). Keduanya untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2025,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Suminto di Jakarta, Senin (28/4).
Suminto menambahkaan, seluruh seri SBSN tersebut menggunakan underlying aset berupa proyek atau kegiatan dalam APBN 2025 dan barang milik negara. Alokasi pembelian nonkompetitif untuk SPNS13102025 dan SPNS12012026 maksimal 99 persen dari jumlah yang dimenangkan. Sedangkan, seri lainnya sebesar 30 persen dengan maksimal dimenangkan sebesar 200 persen dari target indikatif.
Peserta lelang sebagai dealer utama antara lain PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, PT Bank Permata, Tbk, PT Bank Panin, Tbk, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank OCBC NISP, Tbk, Standard Chartered Bank, PT Bank CIMB Niaga.
Lelang SBSN ini akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai agen lelang SBSN. Sifatnya terbuka (open auction) dan menggunakan metode harga beragam (multiple price).
“Pada prinsipnya, semua pihak, baik investor individu maupun institusi, dapat menyampaikan penawaran pembelian (bids) dalam lelang,” tuturnya. (*)
Reporter : YOFI YUHENDRI
Editor : GALIH ADI SAPUTRO