Buka konten ini
LINGGA (BP) – Pawai Malam Takbiran Idulfitri merupakan sebuah tradisi yang setiap tahunnya dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Lingga. Kali ini rencananya Pawai Malam takbiran Idulfitri 1446 Hijriah Tahun 2025 di Dabo Singkep akan kembali dimeriahkan dengan perlombaan Takbir Keliling.
Tradisi tahunan ini merupakan momen yang sangat dinantikan oleh masyarakat. Selain sebagai bentuk syiar Islam, Pawai malam takbiran ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi bagi masyarakat dalam menyambut hari kemenangan.
Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kecamatan Singkep, Ardiansyah, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam acara ini. Takbir keliling bukan sekadar perlombaan, tapi juga bentuk syukur dan kebersamaan dalam menyambut Idulfitri.
“Kami mengajak instansi pemerintah, masjid, surau, mushola, organisasi keagamaan, serta pondok pesantren di wilayah Dabo Singkep untuk ikut serta dan menyemarakkan malam takbiran,” kata Ardiansyah, Senin (24/3).
Seperti tahun-tahun sebelumnya, seluruh peserta akan dinilai dengan beberapa kategori utama, diantaranya Lafaz Takbir, kreasi alat peraga, kekompakan, kerapian, dan ketertiban. Peserta yang mampu melantunkan Lafadz Takbir dengan merdu, jelas, dan penuh kekhidmatan akan mendapatkan poin lebih.
“Lalu ornamen maupun properti yang digunakan dalam arak-arakan harus memiliki nilai estetika dan mengandung unsur dakwah, serta setiap peserta diharapkan menjaga barisan, disiplin dalam arak-arakan, serta mengikuti aturan lalu lintas demi kelancaran acara,” ujarnya.
Agar acara berjalan dengan tertib, PHBI Kecamatan Singkep menetapkan beberapa aturan yang wajib yang mesti dipatuhi oleh seluruh peserta seperti larangan membawa petasan, sajam, tidak diperbolehkan menggunakan alat bantu musik. Bagi kendaraan roda empat, harus menjaga jarak aman dan tidak saling mendahului dalam arak-arakan.
Kemudian, peserta yang menggunakan sepeda motor dilarang memakai knalpot brong atau racing agar tidak mengganggu kekhidmatan malam takbiran.
Pihaknya ingin memastikan bahwa takbir keliling berjalan dengan aman dan tertib, maka aturan-aturan ini harus dipatuhi oleh semua peserta.
“Jangan sampai malam yang seharusnya penuh syukur dan kebersamaan malah terganggu oleh tindakan yang tidak bertanggung jawab,” tuturnya.
Lomba Takbir Keliling di Dabo Singkep bukan sekadar perayaan, tetapi juga sarana dakwah dan penguatan nilai-nilai keislaman. Masyarakat diharapkan dapat menyambut Idulfitri dengan penuh suka cita, tanpa melupakan adab dan ketertiban di jalan raya. (*)
Reporter : Vatawari
Editor : ANDRIANI SUSILAWATI