Buka konten ini
TANJUNGPINANG (BP) – Puncak arus mudik Lebaran Idulfitri 2025 di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Kota Tanjungpinang, Kepri diprediksi bakal terjadi 27 Maret mendatang. Setidaknya ada 905 orang yang diperkirakan akan mudik melalui bandara itu.
Sementara untuk puncak arus balik tahun ini, diprediksi bakal terjadi pada 7 April, dengan jumlah penumpang lebih kurang sebanyak 650 orang. Sehingga, total pergerakan penumpang selama periode angkutan Lebaran ini diperkirakan mencapai 14.491.
General Manager RHF, Agung Brahmantyo, mengatakan pihaknya sudah melakukan serangkaian langkah strategis, termasuk pemetaan fasilitas, uji keselamatan, serta apel kesiapan bersama dengan berbagai pemangku kepentingan.
”Apel ini melibatkan berbagai pihak, baik dari internal bandara maupun eksternal,” kata Agung, Minggu (23/3).
Ia menerangkan, akan ada 14.491 orang penumpang yang tiba dan berangkat dari Bandara di ibu kota Provinsi Kepri tersebut. Angka tersebut, mengalami penurunan sebesar 19,42 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau tahun 2024.
Sementara untuk segi operasional penerbangan, jumlah pergerakan pesawat selama periode ini diperkirakan mencapai 180 penerbangan, mengalami penurunan sebesar 24,05 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
”Secara rata-rata, pergerakan pesawat per hari selama musim mudik ini tercatat sekitar delapan penerbangan,” tambahnya.
Dalam menghadapi arus mudik lebaran Idulfitri 2025 ini, Bandara RHF telah menyediakan fasilitas self check-in dengan dua unit perangkat check-in online. Sehingga penumpang tidak perlu lagi melakukan check-in secara langsung di meja layanan maskapai.
”Melainkan dapat menggunakan mesin check-in mandiri yang telah tersedia di area bandara,” sebutnya
Selain itu, terdapat beberapa penyesuaian frekuensi penerbangan yang telah dilakukan guna menyesuaikan dengan permintaan selama periode Lebaran. Seperti maskapai Garuda Indonesia, yang awalnya melayani tujuh kali penerbangan per minggu, kini mengurangi frekuensinya menjadi empat kali dalam seminggu.
Citilink juga menyesuaikan operasionalnya dengan mengurangi jumlah penerbangan dari tujuh menjadi tiga kali per minggu. Sementara Batik Air, tetap mempertahankan layanan normalnya dengan tujuh penerbangan per minggu.
”Citilink akan mengoperasikan extra flight pada tanggal 20 dan 28 Maret 2025. Selain itu, Garuda Indonesia juga telah mengajukan permohonan penerbangan tambahan yang dijadwalkan pada 30 Maret,” pungkasnya.
Kapal Feri Diminta Tambah Jadwal
Sementara itu, antisipasi pemudik tak terangkut, operator kapal feri MV Seven Star Island dan MV VOC Batavia diminta menambahkan jadwalnya menjadi setiap hari terhitung Senin (24/3).
Biasanya, kapal feri ini hanya berlayar dua kali dalam seminggu yakni pada Senin dan Jumat dari Tanjungpinang.
”Iya kita sudah menyurati operator agar berlayar setiap hari dan sudah disanggupi,” ujar Kepala Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup (Dishub LH) Anambas, Abdul Kadir kepada Batam Pos, Minggu (23/3).
Meski berlayar tiap hari, operator kapal tetap menjalankan satu unit kapal dengan jadwal berganti.
”Ya satu kapal mereka jalankan, selang-seling. Misalnya besok dari Tanjungpinang, lusa (Selasa) dari sini (Anambas),” kata Abdul Kadir.
Menurutnya operator belum mau menjalankan dua kapalnya disebabkan belum ada peningkatan penumpang yang signifikan. Lagi pula, ada kapal lain yang akan menyinggahi Anambas ke Tanjungpinang. ”Mendekati lebaran ada KM Sabuk Nusantara 36 dan KMP Bahtera Nusantara 01 yang singgah ke sini. Tentu dengan kapasitas lebih besar, bisa angkut penumpang lebih banyak ketimbang kapal ferry,” jelas Abdul Kadir.
Pihaknya juga memprediksi 3 hari sebelum lebaran penumpang mengalami peningkatan. ”Karena kan sudah masuk waktu cuti lebaran. Maka antisipasinya biar kapal tak angkut penumpang non seat kita minta operator tambah jadwal kapal. Dari pengalaman tahun sebelumnya memang dimomen itu penumpang padat,” kata Abdul Kadir. (***)
Reporter : MOHAMAD ISMAIL / Ihsan Imaduddin
Editor : ANDRIANI SUSILAWATI