Buka konten ini
Dengan mendaftarkan diri Anda di Harian Batam Pos, Anda akan mendapatkan akses penuh ke seluruh konten.
BATAM (BP) – Hingga H-8 Lebaran, arus penumpang di Bandara Internasional Hang Nadim Batam masih terpantau landai. Hingga Minggu (23/3) pukul 14.00 WIB, jumlah penumpang tercatat kurang dari 5.000 orang dari 48 penerbangan. Sesuai jadwal, terdapat 85 penerbangan, 82 di antaranya reguler untuk kedata-ngan dan keberangkatan, serta tiga penerbangan tambahan (extra flight).
Ketua Posko Terpadu Angkutan Lebaran Bandara Hang Nadim, Triasril, menyebut jumlah penerbangan kemarin meningkat dibanding tahun lalu yang hanya mencapai 84 penerbangan. Namun, jumlah penumpang masih lebih rendah dibanding sehari sebelumnya, yakni 22 Maret.
”Untuk hari ini, arus penumpang masih landai dibanding kemarin, tetapi ada tiga penerbangan tambahan. Kemarin penumpang 12.652 orang, sekarang kurang dari itu,” kata Triasril saat bertugas di posko terpadu.
Dari tiga penerbangan tambahan tersebut, dua di antaranya merupakan keberangkatan menuju Jambi dan Jakarta, sementara satu penerbangan lainnya merupakan kedatangan dari Jambi.
”Hampir setiap hari ada extra flight hingga hari H, hari ini ada tiga extra flight,” katanya.
Meskipun arus penumpang saat ini masih relatif sepi, puncak arus mudik di Bandara Hang Nadim diperkirakan akan terjadi pada Kamis, 28 Maret 2025, atau H-3 Lebaran. Jumlah penumpang dipro-yeksikan mencapai 21.000 orang pada hari tersebut.
”Untuk puncak mudik di-perkirakan pada 28 Maret. Penumpang diperkirakan mencapai 21.000 orang,” ujar Triasril.
Ia mengimbau agar calon penumpang datang lebih awal ke bandara pada hari tersebut untuk menghindari antrean panjang, khususnya di konter bagasi. ”Disarankan penumpang tiba lebih awal untuk menghindari antrean akibat lonjakan penumpang,” tambahnya.
Untuk mengurangi antrean di konter check-in, pihak bandara menyediakan delapan unit mesin check-in mandiri. Empat unit terletak di area luar keberangkatan, sementara empat lainnya berada di dekat konter bagasi.
Selain itu, penumpang baru diperbolehkan memasuki ruang tunggu dua jam sebelum jadwal keberangkatan. Mereka juga bisa melakukan check-in secara daring sebelum tiba di bandara. Hingga 29 Maret, Bandara Hang Nadim juga dijadwalkan akan menambah beberapa penerbangan ekstra untuk mengakomodasi lonjakan penumpang menjelang Lebaran.
Sementara itu, lonjakan pemudik Lebaran mulai terasa di Pelabuhan Domestik Sekupang, Batam. Tiket kapal untuk rute Batam-Dumai pada 28 dan 29 Maret 2025 telah habis terjual. Humas Dumai Line, Asmadi, menyebut pihaknya tengah mempertimbangkan penambahan armada guna mengakomodasi tingginya permintaan penumpang.
”Untuk tanggal 28-29 sudah penuh. Ada kemungkinan akan ada tambahan kapal, tetapi masih dihitung-hitung dulu,” ujar Asmadi saat dikonfirmasi, Minggu (23/3).
Meskipun tiket kapal tujuan Dumai telah habis, Asmadi memastikan tiket untuk rute lainnya, termasuk Batam-Pekanbaru, masih tersedia. ”Khusus tujuan Dumai memang sudah penuh untuk tanggal 28 dan 29, tetapi untuk rute lain, tiket masih ada,” jelasnya.
Asmadi juga mengungkapkan bahwa jumlah pemudik pada Lebaran tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan jumlah penumpang dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah jadwal libur sekolah yang bertepatan dengan momen Lebaran.
”Selain libur Lebaran, ada juga libur sekolah serta perayaan Cap Go Meh yang membuat jumlah pemudik tahun ini lebih banyak dibanding tahun lalu,” katanya.
Dengan tingginya permintaan tiket, Dumai Line masih mengkaji kemungkinan menambah jadwal keberangkatan atau kapal pada tanggal-tanggal tersebut. Keputusan ini akan bergantung pada jumlah permintaan yang terus dipantau hingga beberapa hari ke depan.
”Kami masih menghitung apakah memungkinkan untuk menambah kapal atau menye-suaikan jadwal. Jika permintaan terus meningkat, kemung-kinan besar ada tambahan,” ujarnya. Asmadi mengimbau masyarakat yang berencana bepergian ke Dumai atau daerah lain untuk segera membeli tiket agar tidak kehabisan menjelang puncak arus mudik Lebaran.
Kepala Pos Syahbandar Pelabuhan Domestik Sekupang, Samosir Parsaoran, mengatakan bahwa sepanjang Sab-tu (22/3), jumlah kedatangan penumpang di Pelabuhan Domestik Sekupang mencapai 1.610 orang, sementara jumlah penumpang yang berangkat mencapai 2.563 orang.
”Semalam ada 25 kapal yang melayani penumpang, baik untuk rute dalam provinsi maupun luar provinsi,” ujar Samosir.
Menurutnya, tren peningkatan jumlah penumpang ini diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Hari ini, jumlah kapal yang beroperasi tetap 25 unit dengan tujuan ke berbagai rute pelayaran.
Di lain pihak, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mencatat sebanyak 226.844 orang menggunakan kapal Pelni terhitung 16-22 Maret 2025 atau H-9 jelang Lebaran. Rute Batam-Belawan dan Balikpapan-Surabaya menjadi rute terpadat sejak periode mudik kapal Pelni dimulai 16 Maret lalu.
Sekretaris Perusahaan Pelni, Evan Eryanto, merinci sebanyak 16.787 orang bepergian dengan kapal Pelni di rute Batam-Medan, disusul Balikpapan-Surabaya (10.824) dan Belawan-Batam (10.292). Posisi keempat dan kelima diisi oleh rute Makassar-Surabaya (6.224) dan Makassar-Baubau (6.061).
”Sejak periode arus mudik dengan kapal Pelni dimulai pada 16 Maret, sebanyak 226.844 orang telah bepergian atau mudik dengan kapal Pelni. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, animo masyarakat untuk mudik tahun ini meningkat hingga 110 persen,” ujar Evan, Sabtu (22/3).
Kepala Kantor Pelni Cabang Batam, Edwin Kurniansyah, mengatakan bahwa menjelang puncak mudik Lebaran 2025, pihaknya telah menyiapkan dua kapal untuk mengakomodasi lonjakan penumpang. Dua kapal tersebut adalah KM Kelud dan KM Ngapulu, yang akan melayani rute Batam–Belawan.
”Dengan adanya dua kapal ini, kami berharap kapasitas angkut bisa mencukupi kebutuhan masyarakat yang ingin mudik ke Sumatra Utara, khususnya ke Belawan,” ujar Edwin.
Untuk memastikan pemerataan distribusi tiket, Pelni menerapkan strategi penjualan bertahap. Hal ini dilakukan agar masyarakat umum tetap memiliki kesempatan mendapatkan tiket.
”Kami tidak membuka semua tiket dalam satu waktu, tetapi secara bertahap,” jelas Edwin.
Selain itu, Pelni memastikan tidak ada kenaikan harga tiket KM Kelud menjelang mudik tahun ini. Tarif tetap mengacu pada harga yang telah ditetapkan sebelumnya.
”Kami berharap dengan harga tiket yang stabil ini, masyarakat bisa lebih tenang dalam merencanakan perjalanan mudik mereka tanpa terbebani lonjakan harga,” pungkasnya. (*)
Reporter : Yashinta / Rengga Yuliandra
Editor : Ryan Agung