Buka konten ini
Dominasi Ducati di MotoGP semakin tak terbantahkan setelah Marc Marquez kembali menyapu bersih kemenangan di GP Argentina. Keberhasilannya di Sirkuit Termas de RÃo Hondo mengukuhkan dirinya sebagai kandidat kuat juara musim ini.
Marc Marquez menjadi pembalap pertama yang mampu meraih pole position, kemenangan sprint, dan kemenangan balapan utama dalam dua seri pembuka musim.
Ia juga mencatatkan sejarah sebagai pembalap Ducati pertama yang memenangkan dua Grand Prix berturut-turut di awal musim.
Podium GP Argentina menjadi milik Ducati sepenuhnya dengan Alex Marquez dari Gresini Racing MotoGP dan Franco Morbidelli dari VR46 Racing Team mengisi posisi kedua dan ketiga.
Fabio Di Giannantonio yang juga membela VR46 Racing Team menyempurnakan dominasi Ducati dengan finis di posisi kelima.
Balapan utama di Termas de RÃo Hondo berlangsung selama 25 putaran dan menjadi panggung kejayaan bagi Ducati. Francesco Bagnaia, rekan setim Marc di Ducati Lenovo, finis di posisi keempat setelah berjuang keras sepanjang lomba.
Sejak awal balapan, Marc Marquez menunjukkan performa luar biasa dengan langsung memimpin dari pole position. Namun, pada lap keempat, saudaranya Alex Marquez berhasil menyalip dan mengambil alih pimpinan lomba.
Marc tak tinggal diam dan terus memberikan tekanan hingga akhirnya merebut kembali posisi terdepan lima lap sebelum finis. Dengan kecepatan yang konsisten, ia melesat jauh dan tak terkejar hingga garis akhir
Francesco Bagnaia juga memulai balapan dengan baik dan sempat berada di posisi ketiga pada tikungan pertama.
Sayangnya, pada lap keempat, ia kehilangan posisinya setelah disalip oleh Franco Morbidelli dan tak mampu merebutnya kembali.
Setelah dua seri awal MotoGP 2025, Marc Marquez masih sempurna dengan koleksi 74 poin. Sementara itu, Francesco Bagnaia tertinggal cukup jauh di posisi ketiga dengan selisih 31 poin.
Di klasemen tim, Ducati Lenovo Team kokoh di puncak dengan perolehan 117 poin. Sementara di klasemen pabrikan, Ducati juga unggul dengan total 74 poin, semakin mempertegas dominasi mereka di awal musim ini.
Marc Marquez mengaku balapan di Argentina bukan hal yang mudah meskipun akhirnya meraih kemenangan. Ia menyebut Alex Marquez memberi tekanan besar hingga batas kemampuan, memaksanya berjuang lebih keras.
Kecepatan balapan hari ini luar biasa dan saya mengalami beberapa momen menegangkan di lap-lap terakhir. Alex mendorong saya hingga batas kemampuan: kami berdua mampu mencatat waktu di kisaran rendah 1’38 detik, dan itu membuat perbedaan,’’ ujar Marc Marquez.
Kecepatan balapan yang luar biasa membuatnya harus ekstra fokus, terutama di lap-lap terakhir. Ia sempat mencoba menyalip Alex di tikungan lima tetapi gagal pada percobaan pertama, sebelum akhirnya sukses pada percobaan berikutnya.
Tidak mudah menyalipnya, karena satu-satunya tempat yang memungkinkan adalah di tikungan lima. Pada percobaan pertama saya malah melebar, tetapi pada percobaan kedua saya berhasil karena jarak saya lebih dekat dengannya. Saya senang pada tim saya karena mereka bekerja dengan luar biasa,’’ imbuh Marc Marquez.
Meskipun mengakui masih ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki dalam gaya balapnya, ia tetap puas dengan catatan waktunya. Marc juga memuji kerja keras timnya yang telah memberikan motor yang kompetitif sepanjang akhir pekan.
’’Kami tidak dalam kondisi sempurna seperti di Buriram, gaya berkendara saya tidak sehalus biasanya, tetapi catatan waktu tetap bagus dan itu yang terpenting. Saya tidak sabar menunggu balapan akhir pekan berikutnya di Austin, terutama mengingat momen yang kami alami saat ini,’’ pungkas Marc Marquez.
Francesco Bagnaia mengaku kurang puas dengan hasil balapan di Argentina karena strategi yang ia terapkan tidak berjalan sesuai harapan.
Setelah disalip Franco Morbidelli, ia kesulitan menjaga kecepatan untuk mengejar kembali podium.
”Saya mencoba menjaga kecepatan yang konsisten, tetapi strategi saya tidak berhasil. Ketika Franco (Morbidelli) melewati saya, saya berusaha untuk tetap bersamanya, tetapi saya sedikit kesulitan,’’ ujar Francesco Bagnaia.
Saya berhasil meningkatkan kecepatan di lap-lap terakhir, tetapi tidak memiliki kesempatan untuk mencoba menyalipnya. Memang benar bahwa kami berhasil memperkecil jarak, tetapi tidak cukup. Kecepatan kami mirip dengan para pemimpin balapan di depan, tetapi tidak cukup dekat untuk finis di podium.
Ia sempat meningkatkan ritme balapan di lap-lap terakhir, tetapi jaraknya dengan tiga besar sudah terlalu jauh. Meski kecepatannya mirip dengan para pemimpin balapan, itu tidak cukup untuk membawanya naik podium.
’’Saya masih kehilangan keselarasan yang saya rasakan tahun lalu, meskipun motor saat ini sangat mirip, tetapi kami berusaha mendapatkannya kembali dan akan mencoba melakukan langkah-langkah baru di Austin. Kami perlu tetap fokus karena musim masih panjang, dan penting untuk menyelesaikan setiap balapan dengan hasil terbaik yang mungkin,’’ pungkas Francesco Bagnaia.
Bagnaia merasa dirinya masih kehilangan keselarasan yang ia rasakan musim lalu meskipun motornya hampir sama. Ia dan tim akan terus berusaha menemukan kembali ritme terbaiknya agar bisa kembali bersaing di posisi terdepan.
Manajer Umum Ducati Corse, Luigi Dall’Igna, menilai hasil di Argentina sebagai pencapaian besar bagi timnya. Ia menyebut trek ini sebelumnya selalu menyulitkan Ducati, sehingga menempatkan lima motor di posisi lima besar adalah pencapaian luar biasa.
”Ini adalah trek di mana kami selalu mengalami kesulitan di tahun-tahun sebelumnya. Memiliki lima motor Ducati di lima posisi teratas adalah hasil yang sangat penting, terutama dengan ketiga pembalap dari tim kami di podium, yang menjadi pertanda luar biasa,’’ ujar Dall’Igna.
Ia menyanjung performa Marc Marquez yang menjalani akhir pekan sempurna dan kembali membuktikan kualitasnya sebagai juara. Sementara itu, ia juga tetap memberikan dukungan penuh kepada Bagnaia yang masih mencari ritme terbaiknya.
’’Marc menjalani akhir pekan yang sempurna lagi dan tidak banyak yang bisa diucapkan mengenai itu, hasilnya berbicara sendiri,’’ ungkap Dall’Igna.
Menurut Dall’Igna, tim Ducati terus bekerja keras untuk menemukan solusi atas kendala yang dihadapi Bagnaia. Ia optimistis Bagnaia bisa segera kembali ke performa terbaiknya dalam balapan-balapan selanjutnya. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : MUHAMMAD NUR