Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memproyeksikan perputaran uang saat Idulfitri 1446 H/2025 hanya mencapai Rp137,9 triliun. Perputaran uang itu lebih rendah dari Lebaran tahun lalu yang mencapai Rp157,3 triliun. Relatif dekat dengan Natal dan Tahun Baru (Nataru) diprediksi menjadi faktor konsumsi tidak meningkat eksponensial.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, menjelaskan penurunan jumlah perputaran uang juga disebabkan karena menurunnya jumlah pemudik. Berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan jumlah pemudik pada tahun ini sebanyak 146,48 juta orang. Angka pemudik itu menurun 24 persen dibandingkan 2024 yang mencapai 193,6 juta orang.
”Prediksi tersebut dihitung dari jumlah pemudik tahun ini sejumlah 146,48 atau setara dengan 36,26 juta keluarga dengan asumsi per keluarga 4 orang. Jika rata rata keluarga membawa uang sebesar Rp3,75 juta naik 10 persen dari tahun lalu maka potensi perputaran uang diprediksi sebesar Rp137,975 triliun,” papar Sarman.
Sarman menyebut ada beberapa faktor lain yang menyebabkan turunnya perputaran uang selama Lebaran tahun ini. Di antaranya jarak libur Nataru dan Idulfitri yang berdekatan sehingga yang sebelumnya sudah mudik Natal-Tahun Baru tidak lagi melakukan saat Lebaran.
Kemudian, kondisi ekonomi saat ini membuat masyarakat cenderung menghemat. Alasannya, beberapa bulan kedepan akan memasuki tahun ajaran baru yang memerlukan biaya masuk sekolah. Selain itu, maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK). (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : RYAN AGUNG