Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Kementerian Keuangan mencatat penawaran yang masuk atau incoming bid pada lelang Surat Utang Negara (SUN) menunjukkan hasil yang positif. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, incoming bid mencapai Rp61,75 triliun.
“Ini artinya kepercayaan investor masih kuat terhadap pemerintah dan APBN. Kalau mereka tidak percaya mereka tentu tidak ikut dalam incoming bid. Jadi kepercayaan investor tergambarkan dalam incoming bid yang sangat baik yaitu mencapai Rp61,75 triliun,” ujarnya pada konferensi pers di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu, Jakarta, Selasa (18/3).
Ani, sapaan akrab Menkeu, memerinci bahwa angka penawaran yang masuk itu 2,8 kali lipat dari target indikatif minggu ini yang mencapai Rp26 triliun. Incoming bid itu juga berasal dari investor asing dalam jumlah yang tinggi. “Yang berasal dari investor asing mencapai Rp13,95 triliun. Ini artinya, komposisi dari investor asing terhadap total bid yang masuk sebesar 22,59 persen,” ucapnya.
Dengan incoming bid yang kuat, Kemenkeu memberikan award dari penawaran yang diterima atau awarded bid. Penawaran yang dimenangkan mencapai Rp28 triliun. Artinya, target untuk lelang minggu ini Rp26 triliun, dan pemerintah memenangkan Rp28 triliun.
Dari awarded bid itu, komposisi investor asing mencapai Rp5,33 triliun. Jumlah itu setara 19,04 persen dari total awarded dimenangkan oleh asing.
Dari sisi imbal hasil atau yield SUN yang dilelang mencatat angka yang positif. Menkeu menyebutkan, tingkat yield yang diberikan dalam lelang sama dengan tingkat di secondary market. “Ini artinya, pemerintah tidak perlu harus memberikan tambahan imbal hasil untuk bisa menarik investor. Ini artinya, sekali lagi, kepercayaan pada APBN dan pengelolaannya,” imbuh mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu.
Ani menyebut pasar SBN terus terjaga dan relatif stabil. Terlebih di tengah kondisi sentimen eksternal yang terus menunjukkan volatilitas. Ini artinya investor masih memiliki kepercayaan yang tinggi pada pengelolaan APBN. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO