Buka konten ini
Penyerang Real Madrid Kylian Mbappe menciptakan dua gol ke gawang Villarreal CF di Estadio de la Ceramica, Minggu (16/3) dini hari. Dua gol yang memasukkan nama Mbappe dalam barisan penyerang top dalam sejarah Real.
Mbappe telah menembus 31 gol musim ini atau dalam musim perdana membela El Real. Striker berjuluk Donatello itu pun mampu melewati rekor 30 gol milik Ro-naldo Luis Nazario de Lima, Hugo Sanchez, dan Davor Suker.
Mbappe yang menduduki peringkat keempat dalam daftar pencetak gol terbanyak pada musim debut bersama Real itu kini membidik rekor 33 gol milik dua nama. Masing-masing Cristiano Ronaldo pada musim 2009–2010 dan Ruud van Nistelrooy (2006–2007).
Kans yang terbuka lebar karena Real menyisakan sepuluh laga lagi di LALIGA. Juga masih ada second leg semifinal Copa del Rey lawan Real Sociedad dan dua leg kontra Arsenal di perempat final Liga Champions.
Dilansir di laman resmi klub, Mbappe merasa tidak pantas disamakan dengan Ronaldo Nazario maupun dengan CR7 –sebutan Cristiano Ronaldo – andai berhasil melewati 33 gol.
“Mereka legenda yang menentukan era. Jika aku bisa mencetak gol lebih banyak dari Ronaldo dan kemudian Cristiano Ronaldo, itu tidak berarti aku lebih hebat. Hanya musim pertamaku yang berjalan lebih baik,” tutur Mbappe.
“Yang terpenting bagiku saat ini adalah membantu dan memenangkan gelar bagi Real. Menciptakan gol itu penting, tapi lebih penting lagi jika kami menjuarai LALIGA, Liga Champions, dan Copa del Rey,” sambung Donatello.
Faktanya, Ronaldo memenangi LALIGA, Supercopa de Espana, dan Piala Interkontinental di musim pertamanya bersama Real. Sementara CR7 malah nirgelar. Mbappe? Dia sudah memenangi Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental.
Menolak Dieksploitasi
Satu demi satu penggawa Real Madrid berbaring di lapangan Estadio de la Ceramica, kandang Villarreal CF, Minggu (16/3) dini hari. Lucas Vazquez dkk berbaring di lapangan karena merasa sangat kelelahan setelah mengalahkan tuan rumah dengan skor 2-1.
Laga melawan Villarreal CF merupakan laga ketiga dalam sepekan yang dilakoni pemain Los Merengues –sebutan Real. Meski bukan hal baru, tetapi sepekan terakhir memang terasa berat bagi skuad asuhan Carlo Ancelotti. Terlebih usai menjalani lebih dari 120 menithingga adu penalti dalam second leg16 besar Liga Champions kontra Atletico Madrid di Riyadh Air Metropolitano (13/3).
“Pertandingan belakangan ini sangat menuntut dan membutuhkan waktu yang ekstra. Aku akui, tubuh kami memerlukan istirahat dan butuh waktu untuk pemulihan diri,” kata bek kiri Real Fran Garcia yang bermain penun kemarin seperti dilansir Marca.
“Seharusnya, beban yang kami dapatkan tetap sama (dengan kontestan LALIGA lainnya, red),” imbuhnya. Ucapan Fran mengacu Real yang harus memainkan dua laga dengan selisih waktu di bawah regulasi FIFA.
Untuk diketahui, regulasi FIFA membolehkan klub bertanding dengan jarak antarlaga tidak kurang dari 72 jam. Faktanya, selisih waktu antara kemenangan Real di La Ceramica dan di Metropolitano hanya 67 jam. Bahkan, apabila dikalkulasikan dengan waktu yang dibutuhkan dalam adu penalti, selisihnya bisa hanya 66 jam. Enam jam lebih singkat dari regulasi FIFA tersebut.
Padahal, kapten Real Vazquez sempat berharap jadwal laga kemarin akan dimundurkan oleh otoritas LALIGA seiring laga kontra Atletico berakhir sampai adu penalti. “Saat laga kontra Atleti berakhir, kami mengira ada perubahan jadwal. Ternyata tidak. Kami tetap datang, main, dan memenanginya. Aku harap ini tidak terjadi lagi,” kecam Vazquez.
Penegasan serupa disampaikan Ancelotti kepada kanal TV milik klub. Carletto, sapaan akrab Ancelotti, sudah jengah dengan sikap dari LALIGA terkait penjadwalan. “Bukan kali ini saja kami memin-tanya (jadwal dimundurkan, red). Dua kali kami sudah meminta LALIGA mengubah waktu laga dan tidak ada yang pernah dikabulkan. Ini akan jadi yang terakhir. Tidak lagi,” tegas Carletto.
Ada sinyalemen, laga Real tidak diundurkan karena kepentingan TV pemegang hak siar. Yaitu sudah ada laga besar antara Atletico Madrid versus FC Barcelona pada Minggu (16/3) waktu setempat atau dini hari tadi (17/3). Kebijakan yang disorot oleh kiper Real Thibaut Courtois.
“Aku memahami bahwa LALIGA tidak suka menempatkan tiga klub raksasa bermain pada hari yang sama. Namun, terkadang itu yang dibutuhkan. Premier League sudah sering melakukannya,” kata Courtois yang pernah bermain di Chelsea itu kepada Diario AS.
Sementara itu, Asosiasi Pesepakbola Spanyol (AFE) turut mengritik LALIGA yang hanya menganggap aturan 72 jam sebatas disarankan dan bukan kewajiban. AFE menyebut, kesehatan para pemain jadi alasan aturan tersebut harus dipatuhi.
“Mengingat peningkatan resiko cedera dan penurunan kondisi karena kelelahan pascalaga yang dialami pesepakbola, AFE menetapkan bahwa pemain yang menjalani dua laga dalam sepekan harus menjalani pemulihan antara 72 jam sampai 96 jam,” tulis AFE dalam pernyataannya kepada EFE. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO