Buka konten ini
BATUAJI (BP) Konsumen Perumahan Central Batuaji mengeluhkan kondisi rumah mereka, terutama saat musim hujan tiba. Keluhan utama yang disampaikan adalah kebocoran atap yang belum mendapatkan solusi permanen dari pihak pengembang. Para penghuni merasa tidak nyaman akibat rembesan air hujan yang terus terjadi di dalam rumah mereka.
Sejumlah warga yang telah menempati perumahan tersebut mengaku bahwa sejak awal, hunian mereka sudah mengalami berbagai masalah, mulai dari tembok retak hingga atap bocor.
Freddy Manulang dan Riki Manurung, dua perwakilan warga, menyatakan bahwa keluhan mereka belum ditanggapi dengan serius oleh pengembang.
”Atap rumah kami sudah sering diperbaiki, tetapi hasilnya tetap sama. Saat hujan deras, bocor lagi,” ungkap Freddy dengan nada kesal.
Freddy menambahkan bahwa solusi yang diberikan pengembang terkesan seadanya. Beberapa atap yang bocor hanya ditambal, bahkan ada yang diganti dengan material bekas yang tidak layak.
”Kami melihat bekas tambalan di mana-mana, bahkan ada yang menggunakan seng tipis yang biasa dipakai untuk gerobak gorengan. Ini rumah komersial, bukan bangunan sementara!” katanya geram.
Senada dengan Freddy, Riki Manurung juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap penanganan pihak pengembang. Ia mengaku sudah berkali-kali mengajukan keluhan, tetapi perbaikannya hanya bersifat sementara.
”Setiap kali hujan turun, masalah ini kembali muncul. Pengembang hanya tambal sulam, bukan memberikan solusi permanen,” kata Riki.
Tak hanya itu, warga menduga bahwa permasalahan ini disebabkan oleh kualitas konstruksi yang buruk. Mereka mempertanyakan apakah material yang digunakan benar-benar sesuai dengan standar.
”Kami membeli rumah dengan harga yang tidak murah, tetapi kualitasnya mengecewakan. Banyak warga yang merasa tertipu,” ujar salah satu penghuni yang enggan disebut namanya.
Sejumlah warga bahkan berencana membawa persoalan ini ke Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, agar mendapatkan perhatian lebih lanjut.
”Kami ingin masalah ini segera diselesaikan karena menyangkut kenyamanan dan keselamatan penghuni. Jika pengembang tidak merespons dengan baik, kami akan mencari jalur hukum,” tegas Freddy.
Sementara itu, Asep, perwakilan dari tim pemasaran Perumahan Central Batuaji, menyatakan bahwa pihak pengembang tidak lepas tangan terhadap keluhan para konsumen.
”Kami memahami keresahan warga dan sedang mencari solusi terbaik agar masalah ini bisa diselesaikan dengan baik,” kata Asep.
Asep menjelaskan bahwa rumah-rumah di perumahan ini dibangun menggunakan material berkualitas, termasuk batu wall panel precast beton. Namun, ia mengakui ada kemungkinan kesalahan teknis dalam konstruksi yang menyebabkan kebocoran.
”Kami akan bekerja sama dengan pakar konstruksi untuk menelusuri penyebabnya dan memastikan perbaikannya efektif,” ujarnya.
Selain itu, pihak pengembang juga meminta kerja sama dari para konsumen untuk melaporkan setiap permasalahan yang mereka alami agar proses perbaikan bisa dilakukan lebih cepat.
”Kami berkomitmen untuk menangani keluhan ini dengan serius. Jika masih ada permasalahan, kami siap melakukan evaluasi lebih lanjut,” tambah Asep.
Meski sudah ada pernyataan dari pihak pengembang, para konsumen berharap tindakan nyata segera dilakukan. Mere-ka menginginkan solusi permanen agar tidak lagi menga-lami kebocoran setiap kali musim hujan tiba. Hingga saat ini, warga masih menunggu janji pengembang untuk menyelesaikan permasalahan tersebut sebelum mengambil langkah lebih lanjut. (*)
Reporter : Eusebius Sara
Editor : RATNA IRTATIK