Buka konten ini




Fakta membuktikan tak salah dunia menyebut Bali adalah Paradise Island alias Pulau Surga. Meski pulaunya kecil ternyata masih ada destinasi tersembunyi yang belum terjamah banyak pelancong. Salah satunya Pesona Bukit Catu dan Air Terjun (waterfall) Yeh Labuh di Desa Wisata Selumbung Kecamatan Manggis Karangasem. Seperti apa?
SIANG itu, Minggu, 19 Januari 2025 cuaca masih terasa cerah berawan. Namun ketika penunjuk peta mengarah ke Desa Selumbung Kecmatan Manggis Karangasem suhu udara mulai sejuk dengan semaian gerimis tipis.
Jarak tempuh dari Kota Denpasar ke Desa Selumbung, Manggis, Karangasem sekitar 60 kilometer (1,5 jam). Naik di ketinggian 500 -700 mdpl, ada sebuah Dusun/Banjar bernama Bukit Catu. Pesonanya menawan dengan gugusan bukit yang tak jauh dari destinasi Candidasa yang sudah mashur.
Ternyata ada Kebun Ukiran Cafe & Resto milik I Wayan Suweta di destinasi ini. Di dalamnya ada Kedai KOPI MALU yang menghadap langsung gugusan bukit hijau dan indah.
“Selamat datang, silakan masuk di Kebun Ukiran,” sambut salah seorang pelayan.
Tak lama hadir Ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Bukit Catu Desa Selumbung, Kecamatan Manggis Karangasem, I Ketut Suenda dan Sekretaris Pokdarwis I Nyoman Ardika.
Beberapa warga setempat juga tampak hadir menyambut ramah penuh kekeluargaan. ”Potensi wisata Bukit Catu ini adalah tracking, nah disini bahkan sudah ada glumping untuk tempat menginap,” ujar Suenda.
Glamping-glamping ini diberi nama: Glamping Ukiran Hill Dhome yang berada di perbukitan Kebun Ukiran yang dikelola PT Cabe Nusantara.
Area ini dikelilingi perkebunan buah-buahan. Seperti Alpukat, Durian Musangking, Nangka, Mangga, Rambutan, Pisang dan Kelapa.
Wisatawan atau pelancong baik domestik dan internasional bisa menikmati perkebunan yang rimbun sambil memetik buah-buahan lokal yang berkualitas.
” Wisatawan bisa metik sendiri buah-buahan di kompleks wisata ini jika berkenan,” ujar Suenda yang juga mengelola Warung Bintang di Candidasa, ini.
Nah jalur tracking ini oleh aparat Desa setempat sedang dibangun agar tersambung dengan dusun lain di sekitarnya. Nah karena letaknya terpencil, Suenda mengakui Desa Wisata Wana Giri Desa Selumbung ini belum banyak disentuh oleh wisatawan.
Padahal keindahan alamnya memukau dan menakjubkan. Air Terjun Yeh Labuh terletak Desa Selumbung sebuah lokasi yang tersembunyi, sehingga belum banyak pelancong mengetahui tempatnya.
Agar bisa mencapai lokasi ini, diperlukan perjuangan bagi wisatawan dengan jalan setapak, berliku dan menanjak. Namun, semua akan terbayarkan dengan pemandangan yang indah dan aktivitas yang menarik.
Yeh Labuh, Air Terjun Bertingkat
Dituturkan Suenda, Yeh Labuh merupakan air terjun bertingkat yang diberi nama Tibu Kresek di bagian bawah dan Tibu Tengah di bagian atas
Air terjun ini memiliki ketinggian 35 meter yang sedikit lebih pendek jika dibanding air terjun Jagasatru yang setinggi 40 meter.
“Yeh Labuh artinya air yang jatuh, selalu mengalir dan memberikan daya tarik sepanjang waktu,” sela I Nengah Murti, tokoh yang juga salah seorang pemilik lahan di kawasan wisata ini.
Bagi wisatawan yang ingin relaksasi dan mencari ketenangan, Yen Labuh Waterfall bisa menjadi pilihan yang tepat. “Di air terjun inilah menjadi tempat terapi relaksasi terbaik karena lokasinya yang tersembunyi dan benar-benar alami,” ungkap Suenda, lagi.
Desa Wisata Selumbung sendiri memiliki area dengan karakteristik khusus dan atraksi unik yang bertujuan untuk menarik wisatawan. Desa Wisata Selumbung bertujuan mengembangkan potensinya sebagai tujuan wisata dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal dan menyediakan fasilitas pendukung yang memadai dikembangkan Pokdarwis yang dipimpinnya.
Keindahan budaya dan pemandangan alam yang memukau membuat Desa Wisata Selumbung menjadi destinasi yang sempurna bagi wisatan yang mencari pengalaman autentik. Dengan perpaduan keindahan alam dan warisan budaya yang unik, Desa Wisata Selumbung menjadi permata surga tersembunyi incaran wisatawan mancanegara.
Karena itulah kisah Suenda, pihaknya menawarkan paket wisata unik. Selain, menikmati indahnya area perkebunan, wisatawan juga bisa menikmati pemandian air suci (melukat), mebanten dan mengukir khas Desa Selumbung.
Ada pula kolam pancing yang dikelola pensiunan polisi Nyoman Sukerta. ”Disini sudah ada beberapa homestay dan vila, bahkan tamu juga bisa belajar langsung meracik menu masakan khas lokal yang instrukturnya saya sendiri,” ungkap Suenda, yang mengaku hidupnya sudah menyatu dengan dunia wisata.
Wisata ATV dan Go-Kart
Satu lagi wisata menarik dan menantang di Selumbung tak lain adalah ATV dan Bali International Go-Kart Circuit. Seperti kata Pak Suenda, sarana ATV dan Go-Kart memang cocok menjadi pelengkap wisata seru dan menantan karena alam dan topografi Selumbung yang pas. Menurut Ketut, Bali International Circuit telah dibangun sejak setahun terakhir dengan arena di alam bebas yang rimbun.
“Untuk menarik wisatawan kami bekerjasama dengan sejumlah hotel di kawasan Manggis ini,” ujarnya.
Customer atau pengguna cukup membayar Rp 200 ribu dapat mengitari sirkuit sebanyak 9 putaran. ”Armada permainan ini aman karena bentuknya ceper dan sudah disediakan helm,” sebutnya.
Buka pukul 09.00 hingga 17.00 Wita. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : FISKA JUANDA