Buka konten ini
SEKUPANG (BP) – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam menyelenggarakan program pelatihan dan bimbingan teknis (bimtek) bersertifikasi bagi tenaga kerja dan pencari kerja yang memiliki KTP Batam. Program ini bertujuan meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal agar lebih siap bersaing di dunia industri.
Kepala Disnaker Batam, Rudi Sakyakirti, menyatakan bahwa tahun ini pihaknya menargetkan 2.650 peserta untuk mengikuti program tersebut. Dari jumlah itu, sebanyak 1.478 peserta mengikuti pelatihan dan sertifikasi, sementara 1.172 peserta lainnya mengikuti bimtek dan sertifikasi.
Pelatihan ini memberikan keterampilan di berbagai bidang, mulai dari menjahit, tata boga, bahasa Inggris, hingga keahlian teknik seperti las dan keselamatan kerja. Kami bekerja sama dengan berbagai Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) untuk memastikan program ini berjalan dengan baik,’’ ujar Rudi, Jumat (7/2).
Menurutnya, hingga saat ini sudah ada 14 jenis pelatihan dan sertifikasi yang telah berjalan, di antaranya pelatihan menjahit Asisten Level 1; Bahasa Inggris; Las 6G GTAW; Las 5G (Pipa) SMAW; Dasar K3 Muda (Operator K3); Tata Boga Pastry; Menjahit Baju Mode; Jasa Boga Kue Nasional; Scaffolding; Tata Rias Pengantin; dan K3 Madya.
”Selain itu, bimtek dan sertifikasi juga telah dimulai untuk dua kategori, yaitu Security Gada Pratama dan Welder 4G SMAW/FCAW,” tambahnya.
Rudi menyampaikan bahwa pelaksanaan program ini berlangsung bertahap hingga September 2025. Secara keseluruhan, terdapat 56 jenis pelatihan dan 48 kategori bimtek yang akan dijalankan sesuai kesiapan masing-masing LPK.
Peserta yang menyelesaikan pelatihan akan menerima sertifikat dari BNSP atau Kemenaker dalam waktu dua hingga tiga bulan setelah pelatihan. Sementara itu, sertifikat yang dikeluarkan oleh LPK bisa langsung diberikan dalam bentuk salinan, dengan sertifikat asli diserahkan saat penutupan serentak bersamaan dengan sertifikat BNSP atau Kemenaker,’’ jelasnya.
Menurutnya, sertifikat dari kementerian ini sangat penting karena menjadi syarat bagi tenaga kerja yang membutuhkan lisensi atau Surat Izin Operasi (SIO). Dibandingkan tahun lalu, jumlah peserta program pelatihan dan bimtek mengalami peningkatan signifikan.
Pada 2024, program serupa hanya menampung 1.144 peserta pelatihan dan 619 peserta bimtek. Tahun ini, jumlahnya lebih dari dua kali lipat untuk memastikan lebih banyak tenaga kerja di Batam memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri,’’ ungkap Rudi.
Ia pun berharap program ini dapat membantu meningkatkan daya saing tenaga kerja Batam serta membuka peluang kerja yang lebih luas.
”Kami berharap program ini dapat membantu meningkatkan daya saing tenaga kerja Batam dan membuka peluang kerja yang lebih luas,” pungkasnya. (*)
Reporter : RENGGA YULIANDRA
Editor : RATNA IRTATIK