Buka konten ini

NEW YORK (BP) – Microsoft mengonfirmasi bahwa layanan Skype akan dihentikan secara permanen pada 5 Mei 2025. Keputusan ini mengakhiri perjalanan dua dekade platform komunikasi yang pernah merevolusi cara orang terhubung secara global. Skype, yang diluncurkan pada 2003 di Estonia, pernah menjadi platform utama dalam komunikasi berbasis internet.
Namun, seiring berkembangnya teknologi dan meningkatnya persaingan, layanan ini mulai tergeser oleh platform yang lebih inovatif dan mudah diakses, seperti Zoom, FaceTime, dan WhatsApp.
Langkah ini menandai fokus Microsoft pada pengembangan Teams, platform kolaborasi yang lebih terintegrasi dengan ekosistem perusahaan.
Jeff Teper, Presiden Aplikasi Kolaboratif dan Platform Microsoft 365, menegaskan bahwa transisi ini bertujuan untuk menyederhanakan layanan komunikasi perusahaan.
“Skype telah menjadi bagian integral dalam membentuk komunikasi modern dan mendukung banyak momen bermakna, dan kami merasa terhormat telah menjadi bagian dari perjalanan ini,” ujar Teper dalam pernyataan resminya, seperti dikutip CNN, Selasa (4/3).
“Kami bersemangat tentang peluang baru yang dibawa oleh Teams dan berkomitmen untuk membantu Anda tetap terhubung dengan cara yang baru dan bermakna,” lanjutnya.
Microsoft mengakuisisi Skype pada 2011 dengan nilai hampir USD 8,5 miliar atau sekitar Rp140 triliun (berdasarkan kurs saat ini).
Saat itu, Skype memiliki sekitar 150 juta pengguna aktif bulanan dan menjadi alat komunikasi utama bagi individu maupun bisnis. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, platform ini mengalami penurunan popularitas yang signifikan.
Meskipun sempat mengalami lonjakan penggunaan selama pandemi Covid-19, Skype tetap gagal mempertahankan daya saingnya di tengah gempuran aplikasi lain yang menawarkan fitur lebih canggih dan kemudahan akses.
Keputusan Microsoft untuk menghentikan Skype bukan tanpa alasan. Sejak peluncuran Microsoft Teams pada 2017, perusahaan secara bertahap mengalihkan fokusnya ke layanan tersebut.
Integrasi yang lebih baik dengan aplikasi Office serta fitur kolaborasi yang lebih lengkap menjadikan Teams pilihan utama bagi banyak perusahaan dan organisasi.
Sebagai bagian dari transisi ini, pengguna Skype akan dapat masuk ke Microsoft Teams Free dengan akun mereka yang sudah ada.
“Kami ingin memastikan bahwa proses peralihan ini berjalan semulus mungkin bagi para pengguna,” ujar Microsoft dalam pengumuman resminya, seperti dikutip The Guardian, Selasa (4/3). (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GUSTIA BENNY