Buka konten ini

MANCHESTER (BP) – Ruben Amorim telah menyatakan simpatinya kepada 200 staf Manchester United (MU) yang kehilangan pekerjaan mereka seiring dengan langkah-langkah pemangkasan biaya yang dilakukan oleh klub.
Sir Jim Ratcliffe dan INEOS telah mengalami awal yang sulit sebagai pemilik bersama Manchester United setelah menyelesaikan kesepakatan untuk membeli 27,7 persen saham klub Premier League setahun yang lalu.
Miliarder asal Inggris ini sudah berkomitmen untuk melakukan pemangkasan besar-besaran dan penghematan biaya di tubuh Setan Merah dalam upaya untuk membuat keuangan di Old Trafford stabil, sementara para penggemar klub marah karena adanya potensi kenaikan harga.
Manajemen Manchester United seperti diketahui menghabiskan banyak uang untuk memecat Erik ten Hag di bulan Oktober dan mengganti pelatih asal Belanda tersebut dengan pelatih asal Portugal, Amorim, di bulan November.
Dan keputusan mereka sejauh ini gagal membuahkan hasil dengan hasil dan penampilan yang lebih buruk di bawah Amorim daripada di bawah Ten Hag selama beberapa bulan terakhir sebagai pelatih Manchester United.
”Kami harus mengatasi semua masalah yang ada di klub, namun satu hal yang penting adalah bagaimana kami bisa berada dalam situasi ini. Hal ini berkaitan erat dengan kurangnya kesuksesan tim sepak bola,” ujar Amorim.
”Kami adalah mesin penggerak klub. Saya ingin membantu tim dengan tugas saya, yaitu menolong tim, menolong para pemain dan meraih kesuksesan.
Manchester United saat ini berada di urutan ke-15 di klasemen Premier League dengan 13 pertandingan tersisa dan terancam tidak akan bermain di kompetisi Eropa musim depan.
Setan Merah mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka mengonfirmasi melakukan pemutusan hubungan kerja hingga 200 pekerja lagi saat awal yang kejam dari Ratcliffe di Manchester United terus berlanjut.
”Selalu sulit bagi semua orang. Mereka melihat teman dan rekan kerja mereka kehilangan pekerjaan, namun sekali lagi, saya harus fokus pada apa yang dapat saya lakukan untuk membantu klub pada saat ini dan kami sebagai sebuah klub harus memahami apa yang salah sehingga kami berada dalam situasi seperti ini,” sambung Amorim.
”Namun, saat ini kami sedang berada dalam periode yang sulit di dalam klub dan di atas lapangan, jadi kami harus berjuang melawan perasaan ini dan kami harus melakukan tugas kami dan berusaha membantu tim tampil lebih baik.”
Mengenai tekanan bermain di kandang sendiri dan diharapkan menang, Amorim melanjutkan dirinya merasa tidak merasakan hal tersebut. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : MUHAMMAD NUR