Buka konten ini
Self talk adalah percakapan yang terjadi dalam pikiran kita, di mana kita berbicara pada diri sendiri, baik secara sadar maupun tidak. Meskipun sering tak disadari, suara hati ini mencerminkan pikiran, keyakinan, dan bias kita. Self talk bisa bersifat positif atau negatif, dan meski lebih sering terjadi pada hati, ada juga yang berbicara keras.
Pengaruhnya sangat besar terhadap emosi, motivasi, dan ketahanan mental kita. Akan tetapi, self talk negatif mampu memicu rasa cemas, ragu, hingga depresi. Dilansir dari Banyan Treatment Center, beÂrikut ini beberapa alasan yang membuat seseorang meÂlakukan self talk, salah satunya adanya interaksi sosial.
1. Pemrosesan Kognitif
Berbicara dengan diri sendiri ternyata punya manfaat besar pada proses kognitif kita, seperti membantu pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan memperkuat ingatan. Ketika kita mengungkapkan pikiran secara verbal, baik itu dengan berbicara dalam hati atau dengan suara keras, kita sebenarnya memberi struktur pada pikiran kita.
Kondisi ini membuat kita lebih mudah memahami informasi yang kita terima, sekaligus membantu kita mengingatnya secara lebih baik. Selain itu, self talk juga berfungsi sebagai cara mengatur ide-ide dan perasaan kita, sehingga kita bisa menyusun langkah-langkah yang lebih jelas dan terarah ketika menghadapi berbagai situasi atau tantangan.
2. Kebiasaan
Dalam beberapa situasi, self talk bisa menjadi kebiasaan yang terbentuk secara alami seiring berjalannya waktu. Banyak orang melakukannya tanpa sadar, hampir seperti insting sebab sudah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari mereka.
Terkadang, mereka juga melakukan self talk untuk mengisi kekosongan atau untuk menjaga pikiran tetap sibuk saat sedang sendiri atau dalam situasi tertentu. Kebiasaan ini sering kali terjadi begitu saja, tanpa disadari, walau bisa memberikan dampak yang bervariasi terhadap cara seseorang berinteraksi dengan dirinya sendiri dan lingkungan sekitar.
3. Pengaturan Diri
Berbicara kepada diri sendiri memiliki peran penting dalam mengelola emosi, perilaku, dan fokus kita. Ketika kita mengungkapkan pikiran-pikiran kita, baik secara verbal maupun di hati, kita memberi ruang bagi diri sendiri guna memproses perasaan dan pikiran yang muncul. Hal ini memungkinkan kita menjadi lebih memahami dan mengelola emosi dengan cara yang lebih membangun.
Dengan cara ini, kita dapat lebih mudah menghadapi situasi yang menantang atau penuh tekanan. Berbicara kepada diri sendiri juga membantu kita tetap fokus dan tenang dalam menghadapi stres, memberikan kontrol lebih besar terhadap bagaimana kita merespons kondisi-kondisi yang sulit atau penuh tekanan.
4. Interaksi Sosial
Bagi sebagian orang, self talk dapat menjadi cara untuk meniru atau berlatih interaksi sosial, terutama saat mereka merasa kurang nyaman dalam berkomunikasi dengan orang lain. Tindakan ini seringkali terjadi pada orang yang pemalu atau yang merasa cemas terhadap situasi sosial.
Bagi mereka, self talk menjadi cara untuk mengurangi rasa takut atau gugup sebelum menghadapi percakapan atau pertemuan dengan orang lain. Aktivitas ini memberikan kesempatan untuk berlatih dialog atau mempersiapkan diri secara mental, sehingga membantu mereka merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi interaksi sosial yang lebih nyata. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : MUHAMMAD NUR