Buka konten ini
ANAMBAS (BP) – Kapal kargo KM Putri Diana yang berlayar dari Telaga Punggur, Batam menuju Tarempa, Anambas sempat dinyatakan hilang selama 4 hari.
Kabar hilangnya kapal ini diketahui dari pihak keluarga, Siswandi pada Jumat (21/2) lalu. Semestinya, durasi perjalanan dari Batam menuju Tarempa memakan waktu kurang lebih dua hari. ”Kapal ini berangkat pas tanggal 19 Febaruri jam 02.00 WIB. Estimasi perjalanan 2 hari, tapi hari Jumat kemarin tak sampai di Tarempa,” ujar Siswandi, Minggu (23/2).
Sejak dikabarkan hilang, pihak keluarga lantas berupaya mencari keberadaan kapal tersebut. Tidak hanya itu, keluarga turut melaporkan kejadian ini ke Basarnas.
”Alhamdulillah, pagi tadi saya dapat kabar baik, kalau KM Putri Diana sudah ditemukan,” ucap Siswandi.
Siswandi mengatakan dari hasil dengan nakhoda, Mazli diketahui bahwa kapal menga-lami kerusakan pada bagian mesin di perairan Tokong Palang Biru, Pulau Jemaja.
”Mati mesin, mereka hanyut hingga ke wilayah perairan Bintan Timur. Dan diselamatkan oleh KM Alvero,” tutur Siswandi. Kini, kapal kargo tersebut dalam perjalanan menuju bengkel yang berada di Kijang, guna memperbaiki kerusakan pada mesin.
Adapun nama awak kapal KM Putri Diana yakni Nakhoda Mazli, Kepala Kamar Mesin (KKM) Ridwan dan empat orang Anak Buah Kapal (ABK), Pakar, Yanto, Ilham dan Hasril.
Istri ABK Melapor ke BPBD Lingga
Sementara itu, sebuah kapal Kayu yang berangkat dari Bangka tujuan Dabo Singkep dengan ditumpangi tujuh orang dinyatakan hilang kontak di perairan Pekajang, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Informasi tersebut dilaporkan oleh Erni istri dari salah satu anak buah kapal (ABK) yang bernama Maskar, ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lingga pada Sabtu (22/2).
Sinar, pemilik kapal yang juga ikut berlayar mengatakan, kapal tersebut berangkat dari Bangka menuju Dabo Singkep. Dalam perjalanan kapal tersebut mengalami gangguan akibat kerusakan gear box di perairan Pulau Sayak.
“Kami mengalami kemacetan saat berada di perairan Sayak karena gear box rusak, jadi kami ngatur gear box.
Alhamdulillah bisa bergerak sekarang, kami mau kasih kabar tapi tak ada sinyal,’’ kata Sinar, saat diwawancarai pada Sabtu (22/2).
Oktanius Wirsal, Kepala BPBD Lingga membenarkan kejadian tersebut dan menyebutkan bahwa kapal membawa tersebut sedang membawa barang dari Bangka. “Memang benar kami telah menerima laporan dari salah seorang istri ABK kapal tersebut. Saat pemilik kapal sudah bisa dihubungi kami langsung memastikan kondisi seluruh ABK. Alhamdulillah, seluruh awak kapal dalam kondisi selamat. Kapal tersebut sedang dalam perjalanan menuju Pelabuhan Dabo Singkep,’’ ujarnya.
Menurut data Kantor UPP Kelas III Dabo Singkep, kapal tersebut milik Sinar, warga Teluk Lanjut, Desa Pantai Harapan, Kecamatan Selayar. Adapun tujuh orang di kapal, yakni Maskar, Heriyanto, La Ruslan, Juan, Jumadi, Basri, dan Sinar selaku pemilik kapal.
Pantauan Batam Pos di lapapngan, pemilik kapal dan ke tujuh awak kapal tersebut selamat dan telah tiba di pelabuhan dabo dengan ditarik oleh kapal kayu lainnya pada Sabtu sore. (***)
Reporter : Ihsan Imaduddin – VATAWARI
Editor : ANDRIANI SUSILAWATI