Buka konten ini
BATAM KOTA (BP) – Pemerintah Kota (Pemko) Batam menggelar operasi pasar murah di Lapangan Hang Jebat, Cendana, Belian, Batam Kota, guna membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.
Kegiatan ini melibatkan beberapa distributor bahan pangan. Namun, warga mengaku harga yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan harga di pasar pada umumnya.
“Saya kira harganya bisa lebih terjangkau dan murah, ternyata masih sama saja, paling selisih sedikit,” ujar Dwi, warga Cendana Belian, Jumat (21/2).
Meskipun demikian, antusiasme warga tetap tinggi dalam menyambut pasar murah ini. Setiap stand yang menjual berbagai kebutuhan pokok seperti beras, telur, minyak goreng, sayur, dan daging tetap ramai dikunjungi.
Hal serupa diungkapkan Henry, warga lain yang datang ke lokasi. “Harganya beda sedikit saja dengan yang ada di pasar, tapi karena dekat dengan rumah, saya tetap datang untuk membeli beberapa kebutuhan seperti cabai dan telur,” katanya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, berikut daftar harga beberapa bahan pokok yang dijual di operasi pasar murah misalnya cabai merah Rp65.000/kg, cabai hijau Rp48.000/kg, bawang merah Rp26.000/kg, bawang putih, Rp28.000/kg , wortel Rp14.000/kg, telur Rp48.000/papan, minyak goreng Hayat Rp17.500/liter, tepung terigu Rp10.500/kg, beras Rp55.000/5kg.
Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Batam, Zul Arif, menjelaskan bahwa operasi pasar murah ini digelar di 10 titik yang tersebar di sembilan kecamatan. Setiap harinya, dua lokasi akan menjadi tempat pelaksanaan kegiatan ini.
”Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai, dan dijadwalkan dimulai sejak H-5 sebelum Ramadan serta menjelang Idulfitri,” ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi atas upaya pengendalian inflasi, Pemko Batam bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Batam.
Menjelang Hari Raya Idulfitri, operasi pasar murah akan kembali digelar di berbagai titik, dengan jadwal sebagai berikut
Senin (17/3) di Kecamatan Sagulung (Lapangan Tembesi Lestari, Kelurahan Tembesi) dan Kecamatan Batuaji (Halaman Ruko Perumahan Griya Prima RW 14, Kelurahan Buliang). Berikutnya Selasa, (18/3) di Kecamatan Sekupang (Depan Ruko Tiban Petra Mandiri, Kelurahan Tibanbaru) serta di Kecamatan Lubukbaja (Lapangan Sepak Bola Tanjunguma, Kelurahan Tanjunguma).
Setelahnya, Rabu (19/3) digelar di Kecamatan Seibeduk (Lapangan Bola Usman Harun, Kelurahan Tanjungpiayu), serentak dengan Kecamatan Sagulung (Komplek Alibaba, Kelurahan Seilangkai). Berikutnya Kamis, (20/3) di Kecamatan Batuampar (Fasum RW 006 Seitering, Kelurahan Tanjungsengkuang), dan di Kecamatan Bengkong (Halaman Kantor Camat Bengkong, Kelurahan Sadai).
Keesokannya, Jumat (21/3) digelar di Kecamatan Batam kota (Lapangan Sepak Bola, Kelurahan Baloipermai), dan Kecamatan Nongsa (Fasum RW 004 Kaveling Nongsa, Kelurahan Sambau).
Dengan adanya pasar murah ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses kebutuhan pokok, terutama menjelang bulan suci Ramadan dan Idulfitri.
Warga Serbu Telur dan Nugget
Gelaran operasi pasar murah yang dilaksanakan Pemko Batam dan TPID Kota Batam cukup menjadi hal menarik bagi masyarakat. Terutama jelang bulan Suci Ramadan yang tinggal meng-hitung hari.
Meski disebut operasi pasar murah, ternyata masih banyak masyarakat kecewa dengan harga-harga yang ditawarkan di operasi pasar tersebut. Hal itu lantaran harga yang dijual tak jauh berbeda dengan pasar pada umumnya.
Seperti yang dirasakan Rani, warga Cendana, menurutnya harga-harga di operasi pasar murah biasa saja. Harganya hampir sama dengan yang di pasar.
”Cabai juga di sini mahal, cabai setan Rp80 ribu per kg, rawit Rp75 ribu per kg. Sama juga dengan harga pasar,” ungkapnya saat berbelanja.
Meski begitu, ia tak membantah ada beberapa item komoditas yang masih murah, seperti telur perpapan dan nugget, begitu juga ikan.
”Kalau telur memang lebih murah, di swalayan dan pasar masih Rp51 ribu, di sini Rp48 ribu, nugget 3 bungkus Rp50 ribu. Ikan juga murah,” sebutnya.
Hal senada dikatakan Santi, masyarakat lainnya. Dimana menurutnya harga yang dijual tak jauh beda dengan pasar dan swalayan.
Harganya sama saja, tak jauh beda. Kecuali telur memang lebih murah. Saya beli dua papan persiapan puasa,” imbuhnya.
Sementara, Ketua Asosiasi Distributor Bahan Pokok Kota Batam, Aryanto, mengatakan, dalam operasi pasar ini ada puluhan distributor yang terlibat. Dimana operasi pasar Jumat digelar di dua tempat: Batam kota dan Nongsa.
“Distributor dibagi dua. Satu lokasi 25 distributor,” rincinya.
Menurutnya, harga yang dijual di event ini keseluruhannya murah. Karena harga langsung dari distributor, tanpa melalui pedagang.
“Jadi memang bisa dipastikan murah, karena harga dari distributor,” pungkasnya.
Warga Ingin QRIS Diberlakukan di Operasi Pasar
Operasi pasar murah yang digelar Pemerintah Kota Batam menjelang Ramadan mencapai hari terakhir pelaksanaannya pada Jumat (21/2). Kegiatan ini diselenggarakan di dua lokasi, yakni Fasos Hang Jebat Perumahan Cendana, Kecamatan Batam Kota, serta di Kaveling Senjulung, Kecamatan Nongsa.
Pantauan di lokasi, operasi pasar di Perumahan Cendana dimulai sejak pukul 09.00 WIB dan dijadwalkan berakhir pukul 11.00 WIB. Sejak pagi, warga sudah mulai berdatangan untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.
Salah satu warga Perumahan Cendana, Julia, mengungkapkan bahwa meskipun harga di operasi pasar lebih murah dibanding harga pasar tradisional, selisihnya tidak terlalu besar.
”Saya sengaja datang pagi-pagi. Tapi harganya tak murah juga. Selisih seribu sampai dua ribu saja,” katanya.
Selain itu, ia juga menyoroti metode pembayaran yang digunakan di operasi pasar. Menurutnya, belum semua warga bisa membayar menggunakan QRIS.
”Harapannya biar pakai QRIS jadi lebih praktis. Kalau yang lupa bawa uang lebih, jadi bisa bayar lewat QRIS,” ujarnya.
Dalam operasi pasar kali ini, Perum Bulog Batam menyediakan sekitar tiga ton beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Ramadan. Beras yang dijual adalah kemasan 5 kilogram merek Gong Gong dengan harga Rp55 ribu per kemasan.
Junior Sales Bulog Batam, Riki Maskudri, menyebutkan bahwa harga beras di pasar tradisional biasanya berkisar antara Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per kilogram. Dengan harga yang ditawarkan di operasi pasar, diharapkan warga bisa mendapatkan beras dengan harga lebih terjangkau.
”Kalau total keseluruhan, kami siapkan dua sampai tiga ton beras. Per kecamatan kami siagakan 500 kg beras,” kata Riki.
Ia menyebut, beberapa lokasi operasi pasar yang paling ramai dikunjungi masyarakat adalah Kecamatan Bengkong, Tanjunguma, dan Sengkuang. Selain beras, Bulog juga menyediakan gula pasir dan minyak goreng dengan harga lebih murah dari pasaran.
Di lokasi Perumahan Cendana, Bulog menyiapkan 50 kantong minyak goreng kemasan satu liter serta 80 kantong gula pasir kemasan satu kilogram. Harga minyak goreng bervariasi tergantung jumlah pembelian.
”Biasanya di pasar bisa sampai Rp18.500 per liter, di sini kami jual dari harga Rp17.500,” ujar dia.
Tak hanya bahan pokok, distributor penyedia daging ayam dan daging sapi juga ikut berpartisipasi dalam operasi pasar ini. Madi, salah satu distributor, mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan 50 kilogram ayam beku serta 40 kilogram daging sapi beku.
”Lumayan banyak juga masyarakat yang beli daging ayam dan sapi beku ini. Kami belum hitung berapa yang sudah laku dagangan kami,” katanya.
Harga ayam beku yang dijual dalam operasi pasar ini adalah Rp33 ribu per kilogram, lebih murah dibanding harga di pasar tradisional yang mencapai Rp36 ribu per kilogram. Sementara itu, daging sapi beku untuk rendang dijual dengan harga Rp85 ribu per kilogram, sedangkan di pasar tradisional harganya berkisar antara Rp90 ribu hingga Rp98 ribu per kilogram. (*)
Reporter : AZIS MAULANA, YASHINTA, ARJUNA
Editor : GALIH ADI SAPUTRO