Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Ketua Komisi V DPR RI Lasarus berharap, efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah betul-betul dipertimbangkan secara arif dan bijaksana. Ia mengingatkan, pemotongan setiap pagu anggaran diharapkan diperhitungkan secara matang agar tak berdampak buruk terhadap kondisi masyarakat.
”Tentu saya berharap pemotongan ini betul-betul dipertimbangkan secara arif dan bijaksana, dengan memperhitungkan secara matang dampaknya terhadap kondisi masyarakat di bawah,” kata Lasarus kepada wartawan, Selasa (11/2).
Lasarus mengingatkan, jika efisiensi yang memiliki tujuan baik namun dilakukan dengan gegabah bakal memiliki efek domino terhadap rakyat. Ia mencontohkan, kesejahteraan rakyat yang turun, banyaknya pengangguran hingga tak tercapainya pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pemerintah.
”Kemudian, terhadap kesejahteraan, pengangguran, terhadap pertumbuhan ekonomi dan seterusnya, pemerintah kan menargetkan pertumbuhan ekonomi cukup tinggi,” ucapnya.
Legislator dari fraksi PDI Perjuangan itu menekankan, APBN bukan hanya bicara untung dan rugi. Namun, APBN bicara triger dan memberi kejut dalam pertumbuhan ekonomi.
Ia menekankan, APBN harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar ekonomi masyarakat bergerak. Dia memaparkan, ada banyak dampak dari dihentikannya sementara pembahasan anggaran untuk infrastruktur seperti, berhentinya kegiatan sektor kontruksi.
”Berarti ada sekian banyak orang tidak kerja, orang yang tidak kerja pasti menciptakan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi melambat, produktivitas jadi rendah, jadi efek kemana-mana,” ujarnya.
Di sisi lain, Lasarus mengamini Komisi V DPR RI dalam posisi taat asas atau mengi-kuti mekanisme bernegara. Dalam hal ini, Komisi V DPR mematuhi instruksi presiden (inpres) terkait efisiensi anggaran yang dikeluarkan Presiden Prabowo Subianto.
”Kemudian inpres itu ada turunannya surat edaran Menteri Keuangan, dikirim lah ke sini, posisi kami di sini hanya menye-tujui, termasuk IKN,” tegasnya.
Lasarus tak mau berprasang-ka lebih jauh terkait diblokirnya anggaran untuk IKN. Dia meyakini, pemerintah punya alasan yang baik untuk meng-hentikan proyek pembangunan IKN tersebut.
”Kita percayakan kepada pemerintah karena masih terlalu dini juga buat saya, kami semua yang ada di sini untuk mengatakan ini arahnya kemana, karena efisiensi dengan anggaran kurang lebih Rp300 triliun masih ada di posisi pemerintah, karena tidak mungkin itu disimpan tidak dipakai. Hanya mungkin pemerintah saat ini sedang mencari posisi mana yang perlu diefisiensi mana yang tidak perlu diefisiensi,” ujar Lasarus.
Terlepas dari diblokirnya anggaran untuk IKN, Lasarus justru lebih menyorot dipotongnya dana untuk sejumlah program yang bersifat wajib di Komisi V DPR RI, seperti preservasi. Preservasi merupakan program untuk merawat kondisi jalan di seluruh Indonesia.
”Dana preservasi adalah dana yang digunakan untuk kita merawat kondisi jalan supaya kondisi jalan yang bagus ini bertahan. Kalau ini tidak kita anggarkan kondisi jalan akan menurun,” paparnya.
”Kita mau lebaran nih masa jalan pada hancur di seluruh Indonesia, karena preservasi ini untuk seluruh Indonesia, misal kemarin preservasi masih nol. Ini pasti semua akan diperbaiki,” timpalnya.
Karena itu, Lasarus menyam-paikan terima kasih kepada pemerintah yang akhirnya memutuskan melakukan rekonstruksi anggaran APBN Tahun 2025. Dia mengaku telah menggelar rapat internal untuk menindaklanjuti arahan pimpinan DPR guna meng-hentikan rapat kerja bersama para menteri sampai rekonstruksi anggaran itu rampung.
”Tidak akan memakan waktu lama, tentu saya juga sebagai anggota DPR, Wakil Rakyat tidak boleh lama karena kalau semakin lama ini kan semua pada diam ini, contoh hari ini ada 2,5 juta pekerja kontruksi yang belum bisa bekerja, semua masih nunggu. Bisnis batu enggak gerak, bisnis pasir enggak gerak, bisnis semen enggak gerak. Semua masih pada posisi diam,” pungkas Lasarus. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO