Buka konten ini
Yana Mulyana baru saja keluar dari kendaraan untuk mengurus e-toll saat mobilnya ikut terkena dampak serudukan truk yang dikendarai Bendi Wijaya. Menurut dokter, mayoritas korban mengalami luka benturan di kepala.
SAMA-SAMA tinggal di Sukabumi, Jawa Barat, tak saling kenal, tapi nasib akhirnya mempertemukan Yana Mulyana serta Bendi Wijaya di gate tol Ciawi 2, Katulampa, Kota Bogor, Rabu (5/2). Sayangnya, dalam situasi yang tragis.
Truk pengangkut galon yang dikendarai Bendi menabrak lima mobil di depannya dan mengakibatkan delapan orang meninggal dunia. Salah satunya Yana.
”Kejadiannya begitu cepat. Suami saya keluar dari sebelah kanan mobil, mungkin terkena benturan, dan sekarang dia sudah tidak ada lagi,” kata Sugianti, istri Yana, seraya terisak sebagaimana dilansir Radar Bogor (grup Batam Pos).
Pada Selasa (4/2) malam itu, Yana bersama Sugianti dan anak mereka, Riyuji Andriana, hendak menuju Tambun, Bekasi, Jawa Barat, untuk kepentingan pekerjaan. Pria 41 tahun itu punya usaha di bidang instalasi listrik.
Ikut semobil dengan mereka tiga rekan Yana. Mereka berangkat dari Cikole, Kota Sukabumi, tempat tinggal Yana sekeluarga, sekitar pukul 21.00. Jarak Cikole dengan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, sekitar 33 kilometer.
Sesampai di gate tol Ciawi 2, e-toll Yana ternyata tak mencukupi. Spontan Yana keluar dari belakang setir hendak memanggil petugas. Sedangkan Yanti di dalam mobil mengambil uang dalam dompet untuk melakukan top-up.
Sekitar pukul 23.30, malang tak dapat ditolak, saat itulah truk yang dikendarai Bendi yang melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta meng-hantam lima mobil dan gate tol. ”Tiba-tiba saja, demikian cepat kejadiannya,” kata Yanti.
Yanti dan sang anak selamat. Tapi, perempuan 48 tahun itu mengalami luka di bagian kepala dan tangan.
Di gate tol itu pula, Budiman yang juga berasal dari Sukabumi turut menjadi korban. Sopir travel 45 tahun itu korban meninggal kedua yang bisa diidentifikasi setelah Yana.
Total ada 11 korban luka dalam kecelakaan tersebut. Masing-masing tiga luka berat, dua luka sedang, dan enam luka ringan. Semuanya mendapatkan penanganan medis di RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor.
Keterangan dari instalasi gawat darurat RSUD Ciawi, dari tiga korban luka berat, salah satunya balita berumur 3 tahun. Lalu, dua orang dewasa dalam kondisi kritis atau tidak sadarkan diri.
”Luka sedang berjumlah dua orang. Keduanya mengalami cedera di bagian kepala. Ada kemungkinan cedera lebih lanjut yang masih dalam observasi,” katanya.
Selain tiga korban luka berat dan dua korban luka sedang, terdapat korban dengan luka ringan berjumlah enam orang. Namun, hanya ada tiga yang masih menjalani perawatan, sedangkan tiga lainnya telah kembali ke rumah.
”Mayoritas korban mengalami luka di bagian kepala, yang kemungkinan besar disebabkan oleh benturan keras akibat kecelakaan,” ujar Billy, salah seorang dokter di IGD RSUD Ciawi, yang berjaga.
Semua korban meninggal setelah teridentifikasi akan mendapat santunan dari Jasa Marga. Perawatan para korban luka juga bakal ditanggung.
Selain pengendara dan penumpang mobil, terdapat empat petugas dan satpam tol yang juga terdampak dalam insiden maut tersebut. ”Mereka juga akan mendapat jaminan dari Jasa Raharja,” kata Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono. (***)
Reporter: FIKRI RAHMAT UTAMA
Editor : RYAN AGUNG