Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan bahwa industri pengolahan merupakan lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap perekonomian nasional sepanjang tahun lalu, yakni sebesar 18,98 persen.
“Lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap ekonomi adalah industri pengolahan (18,98 persen), perdagangan (13,07 persen), kemudian pertanian (12,61 persen), dan diikuti oleh konstruksi (10,09 persen), kemudian pertambangan (9,15 persen) yang juga melanjutkan tren pertumbuhan yang positif,” ucap Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Rabu (5/2) dikutip dari Antara.
Ia menuturkan bahwa lapangan usaha industri pengolahan juga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi dengan nilai kontribusi 0,9 persen dari total pertumbuhan ekonomi kumulatif pada 2024 sebesar 5,03 persen.
Dirinya menyatakan bahwa pertumbuhan lapangan usaha industri pengolahan didorong oleh permintaan domestik dan luar negeri. Salah satunya industri makanan dan minuman yang tumbuh 5,9 persen berkat permintaan domestik untuk konsumsi dan bahan baku industri serta Industri logam dasar yang tumbuh 13,34 persen sejalan dengan peningkatan permintaan luar negeri, terutama produk besi dan baja.
Pertumbuhan lapangan usaha industri pengolahan juga didukung oleh industri barang logam; komputer, barang elektronik, optik; dan peralatan listrik yang tumbuh 6,16 persen karena didorong oleh permintaan luar negeri untuk barang logam, komponen elektronik, dan peralatan listrik.
Amalia menuturkan bahwa lapangan usaha yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi nomor dua pada tahun lalu adalah lapangan usaha perdagangan besar dan eceran; serta reparasi mobil dan sepeda motor dengan nilai kontribusi 0,67 persen.
Ia menyampaikan bahwa lapangan usaha tersebut juga didorong oleh peningkatan produksi domestik dan impor, dengan perdagangan besar dan eceran bukan mobil dan sepeda motor tumbuh 5,95 persen.
“Sementara perdagangan mobil, sepeda motor, dan reparasinya tumbuh sebesar minus 0,05 persen,” katanya.
Sumber pertumbuhan ekonomi nomor tiga pada 2024 adalah lapangan usaha konstruksi dengan nilai kontribusi 0,64 persen yang tumbuh seiring dengan pembangunan proyek-proyek infrastruktur oleh pemerintah dan swasta.
“Tentunya pertumbuhan lapangan usaha ini sejalan dengan peningkatan belanja modal pemerintah untuk sektor konstruksi, terutama untuk pembangunan gedung dan infrastruktur lainnya, seperti jalan tol, bendungan, kawasan industri, dan kawasan pariwisata, serta berbagai proyek infrastruktur lainnya,” ujar Amalia.
Ia mengatakan bahwa lapangan usaha yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi selanjutnya adalah lapangan usaha informasi dan komunikasi dengan nilai kontribusi 0,5 persen berkat adanya peningkatan aktivitas telekomunikasi dan informasi.
Hal tersebut terutama karena peningkatan traffic data (komunikasi data) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pelaku bisnis, serta peningkatan transaksi elektronik. (*)
Reporter : JP Group
Editor : gustia benny