Buka konten ini
Kantor Pegadaian di Tarempa, Kabupaten Anambas ramai didatangi warga untuk menggadaikan perhiasan emas.
Mayoritas mereka adalah pegawai honorer Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Anambas.
Mereka terpaksa menggadai perhiasan emas karena sejak Desember 2024 lalu, belum menerima gaji dari Pemkab Anambas.
Pantauan di lapangan, saking ramainya, petugas keamanan sampai menutup sementara pelayanan pada pukul 10.00 WIB untuk tidak menerima warga lagi.
”Ya kita close bang, di dalam sudah ramai. Kalau tak close mati kami, tak bisa makan siang,” ucap petugas keamanan Pegadaian, Hendri, Kamis (30/1).
Menurut Hendri, ramainya warga yang melakukan transaksi gadai perhiasan ini sudah berlangsung sejak pekan lalu.
”Ya ramai, dari Minggu lalu. Hampir kewalahan kita. Banyak yang gadai dari pada nebus,” sebut Hendri.
Sementara itu, Yanti, 40, warga Tarempa Timur, yang mengaku mendatangi Pegadaian untuk menggadaikan perhiasan emas miliknya.
Ia terpaksa menggadai setelah dua bulan gaji suaminya belum dibayar oleh Pemerintah Kabupaten Anambas.
”Terpaksa ’sekolahkan’ (gadai) dulu gelang dan cincin ini. Dah mau dua bulan gaji suami saya belum dibayar. Suami saya honorer di Pemkab Anambas,” ujar Yanti.
Nantinya, uang yang didapatkan dari Pegadaian akan digunakan untuk kebutuhan hidup serta modal dalam menjalankan usaha.
”Uang ini untuk digunakan sehari-hari lah. Tapi tak semua digunakan, setengahnya saya buat usaha jual sarapan pagi biar berputar uangnya,” terangnya. (***)
Reporter : Ihsan Imaduddin
Editor : Iman Wachyudi