Buka konten ini
Sinusitis adalah peradangan pada selaput lendir sinus yang menyebabkan pembengkakan dan penumpukan lendir. Sinusitis dapat menyebabkan hidung tersumbat, nyeri di wajah, dan demam.
Sinusitis ditandai oleh beberapa gejala khas yang sering dialami penderita. Gejala utama meliputi hidung tersumbat, rasa ingus yang mengalir ke belakang tenggorokan, dan nyeri atau rasa berat di area pipi, dahi, atau sekitar mata.
Lokasi rasa nyeri ini biasanya bergantung pada bagian sinus yang terinfeksi.
Menurut dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan, kepala, dan leher Rumah Sakit Awal Bros Batam, dr Lorensia Fitra Dwita, Sp.THT-KL, penyebab sinusitis
secara umum terjadi akibat terganggunya saluran lendir di hidung dalam waktu yang lama.
“Penyebabnya terbagi menjadi dua kategori, yaitu infeksi dan non-infeksi. Infeksi dapat disebabkan oleh rinitis akibat virus, jamur, atau bakteri, serta infeksi gigi berlubang,” katanya, Kamis (23/1).
Sedangkan penyebab non-infeksi, lanjutnya, meliputi rinitis alergi, kelainan struktur hidung seperti sekat hidung yang bengkok atau kelenjar yang membesar, dan adanya tumor atau polip di hidung.
“Rinitis alergi dapat menjadi salah satu pemicu utama sinusitis,” imbuhnya.
Lorensia mengatakan bahwa paparan terhadap pemicu alergi, seperti debu, udara dingin, atau alergen lainnya, dapat menyebabkan hidung meler atau bersin-bersin yang berujung pada gangguan drainase lendir.
“Pengobatan awal sinusitis yang paling mudah dilakukan adalah membersihkan hidung dengan air garam atau cairan infus NaCl 0,9% sebanyak 2–3 kali sehari. Jika gejala tidak kunjung membaik, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter spesialis THT,” tutur dia.
Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mungkin meresepkan obat seperti antibiotik, pengencer dahak, atau dekongestan sesuai kebutuhan.
Apakah Sinusitis Bisa Sembuh Sendiri?
Menurut Lorensia, sinusitis yang disebabkan infeksi virus umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, karena bersifat self-limited disease.
“Dengan menjaga daya tahan tubuh yang baik, istirahat cukup, dan rutin membersihkan hidung, proses penyembuhan dapat berlangsung lebih cepat tanpa memerlukan pengobatan khusus.”
Kapan Harus ke Dokter?
Menurutnya, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut. Yakni, jika gejala sinusitis berlangsung lebih dari satu minggu atau disertai nyeri hebat di pipi, dahi, atau area mata, segera konsultasikan ke dokter.
“Pembengkakan di area mata, pipi, atau dahi juga menjadi tanda serius yang perlu ditangani segera,” terangnya.
Pencegahan Sinusitis
dr Lorensia menyatakan, mencegah sinusitis dapat dimulai dengan menjaga kebersihan diri agar tidak mudah terserang flu. Membersihkan hidung secara berkala, baik dengan air garam maupun melalui cara sederhana seperti berwudu yang benar, juga sangat membantu dalam mencegah penumpukan lendir dan kotoran di hidung.
“Jika tidak ditangani dengan baik, sinusitis dapat menyebabkan komplikasi serius. Komplikasi terdekat adalah infeksi di area mata, sementara komplikasi yang lebih parah dapat mencapai selaput otak,” katanya.
Cara Membersihkan Hidung saat Sinusitis
Membersihkan hidung saat sinusitis dapat dilakukan dengan cairan infus NaCl 0,9% atau air garam hangat. “Gunakan suntikan tanpa jarum, semprotkan cairan ke lubang hidung dengan posisi kepala miring ke samping, dan biarkan lendir keluar,” sarannya.
Alat semprotan hidung yang tersedia di apotek juga dapat digunakan untuk mempermudah proses ini.
Dengan pemahaman tentang gejala, penyebab, dan cara pencegahan sinusitis, masyarakat diharapkan dapat lebih waspada dan mampu mengelola kondisi ini dengan baik. (***)
Reporter : YUSUF HIDAYAT
Editor : MUHAMMAD NUR