![](https://harian.batampos.co.id/storage/2025/01/2-111.jpg)
![](https://harian.batampos.co.id/storage/2025/01/3-109.jpg)
![](https://harian.batampos.co.id/storage/2025/01/4-88.jpg)
![](https://harian.batampos.co.id/storage/2025/01/5-55.jpg)
Menyambut Tahun Baru Imlek, suasana Kota Batam semakin meriah dengan berbagai persiapan yang terlihat di berbagai sudut kota.
Kawasan Kompleks Bumi Indah Nagoya, misalnya, dihiasi dengan lampion berwarna merah yang menggantung megah di sepanjang jalan, Kamis (23/1). Lampion-lampion ini dipasang untuk menciptakan nuansa khas Imlek yang penuh semangat dan kebahagiaan.
Di Kelenteng Tua Pek Kong Winsor, seorang pekerja terlihat sibuk menyusun hio atau dupa, Senin (20/1). Hio-hio besar ini tersusun rapi dan memenuhi area depan kelenteng, menandakan persiapan ibadah yang khusyuk. Tempat ibadah ini menjadi salah satu pusat kegiatan masyarakat Tionghoa di Batam untuk berdoa dan memanjatkan harapan baik di tahun yang baru.
Tidak hanya itu, aktivitas di pasar-pasar juga menunjukkan antusiasme warga menyambut Imlek. Pedagang jeruk di Kompleks Bumi Indah Nagoya, misalnya, mulai ramai dikunjungi pembeli, Senin (20/1). Jeruk yang melambangkan kemakmuran dan keberuntungan, menjadi buah wajib yang dihadirkan di setiap meja perayaan.
Pusat perbelanjaan seperti BCS Mall juga tak kalah ramai. Minggu (19/1), warga Tionghoa terlihat memenuhi toko-toko yang menjual pernak-pernik khas Imlek, seperti angpao, ornamen bergambar shio tahun ini, dan hiasan bernuansa merah emas.
Kelenteng Tua Pek Kong Winsor pun turut bersolek. Rabu (15/1), lampion-lampion dan ornamen khas Imlek mulai dipasang, menambah keindahan dan kemeriahan tempat ibadah yang menjadi ikon budaya di Batam ini.
Kemeriahan ini menunjukkan bahwa tradisi Imlek di Batam dirayakan dengan semangat kekeluargaan dan kebersamaan, mencerminkan harmoni budaya di kota ini. (***)
Reporter : FISKA JUANDA
Editor : MOHAMMAD TAHANG