Buka konten ini
BULANG (BP) – Perburuan buaya yang kabur dari kandang penangkaran PT PJK di Pulau Bulan, Kecamatan Bulang, terus berlanjut. Meski tim gabungan telah berhasil menangkap 35 ekor buaya, operasi pencarian belum dinyatakan selesai. Masyarakat di wilayah perairan Pulau Bulang, Sagulung, dan Batuaji, diminta untuk tetap waspada hingga situasi benar-benar aman.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Tommy Steven Sinambela, menegaskan bahwa operasi pencarian masih dilakukan secara intensif, bahkan diperluas hingga ke pulau-pulau terdekat.
“Kami tetap melanjutkan pencarian dan meminta masyarakat untuk tidak lengah. Meski jumlah tangkapan sudah signifikan, operasi ini belum selesai,” ujar Tommy, kemarin.
Hingga kini, belum ada laporan penangkapan buaya baru dalam dua hari terakhir. Hal ini dinilai menjadi sinyal positif bahwa sebagian besar buaya yang kabur telah tertangkap, tetapi pihak BBKSDA belum ingin mengambil risiko dengan menghentikan pencarian.
Di tengah operasi yang terus berjalan, masyarakat Pulau Bulang masih dihantui rasa khawatir. Ketidakpastian jumlah buaya yang kabur membuat warga, terutama nelayan, merasa waswas. Rizal, seorang nelayan setempat, mengaku mengurangi aktivitasnya di perairan untuk menghindari potensi bahaya.
“Kami masih khawatir. Belum ada yang bisa memastikan berapa jumlah buaya yang sebenarnya kabur. Masyarakat yakin masih ada yang bersembunyi di luar sana,” ungkap Rizal saat ditemui di Pelabuhan Sagulung.
Masyarakat berharap ada kepastian dari pihak terkait mengenai jumlah buaya yang kabur agar mereka dapat kembali beraktivitas tanpa rasa takut. Namun, upaya penghitungan jumlah buaya yang tersisa di kolam penangkaran masih terkendala curah hujan tinggi yang menyulitkan pengurasan air kolam.
“Kami masih menunggu proses penghitungan di kolam penangkaran. Sayangnya, hujan yang terus turun membuat pengurasan air kolam terhambat, sehingga kami belum dapat memastikan jumlah buaya yang tersisa,” tambah Tommy.
BBKSDA terus mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika ada penampakan buaya di sekitar wilayah mereka. Kolaborasi antara warga dan tim pencarian dinilai sangat penting untuk memastikan keselamatan bersama.
Sebagian nelayan memilih untuk tidak melaut sementara waktu demi menghindari risiko. “Kami tidak ingin mengambil risiko. Lebih baik menunggu hingga situasi benar-benar aman,” ujar Rizal.
Pemerintah dan pihak perusahaan diharapkan dapat meningkatkan sistem keamanan di penangkaran buaya untuk mencegah insiden serupa terulang di masa depan. Sementara itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada hingga operasi benar-benar selesai dan situasi dinyatakan aman. (***)
Reporter : Eusebius Sara
Editor : RATNA IRTATIK