Buka konten ini
BULANG (BP) – Insiden lepasnya buaya dari penangkaran PT PJK di Pulau Bulan, Bulang, masih menjadi perhatian besar. Hingga kini, 35 ekor buaya telah berhasil ditangkap kembali. Namun, pihak perusahaan belum dapat memastikan jumlah pasti buaya yang kabur, menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.
Musim hujan menjadi hambatan utama dalam proses penghitungan jumlah buaya yang masih berada di dalam kolam penangkaran. Pengeringan kolam yang diperlukan untuk memastikan data akurat, belum dapat dilakukan. Kondisi ini meningkatkan risiko buaya masih berkeliaran di perairan sekitar Batam, khu-susnya di habitat alami mereka.
Kapolsek Sagulung, Iptu Rohandi Tambunan, meminta masyarakat untuk mengurangi aktivitas di sekitar sungai, terutama anak-anak. Ia juga mengimbau warga untuk tidak membuang sisa makanan, darah, atau daging ke sungai, karena dapat menarik buaya mendekat.
“Tingkatkan kewaspadaan. Tim terus bekerja, tetapi kita semua harus waspada,” kata Rohandi, kemarin.
Kapolsek Bulang, Iptu Adyanto Syofyan, juga mengingatkan masyarakat di pulau-pulau kecil dan nelayan di sekitar Batam untuk segera melapor jika melihat buaya. Koordinasi cepat dengan pihak berwenang diharapkan dapat mencegah insiden yang tidak diinginkan.
Tim gabungan pemburu buaya, yang melibatkan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), memperluas pencarian hingga ke pulau-pulau sekitar Batam. Kepala BBKSDA, Tommy Steven Sinambela, menyatakan bahwa selain patroli air dan pemasangan perangkap, tim juga memantau jalur penyebaran buaya untuk memastikan semua buaya tertangkap.
Namun, pencarian ini meng-hadapi tantangan besar, seperti luasnya perairan dan cuaca buruk yang sering kali menghambat operasi.
Masyarakat Pulau Batam dan sekitarnya menunjukkan kekhawatiran terhadap keselamatan mereka. Banyak warga membatasi aktivitas di sekitar sungai atau perairan terbuka, dan beberapa nelayan bahkan memilih untuk tidak melaut sementara waktu di area rawan.
Selain upaya perburuan, pihak berwenang berencana memberikan edukasi kepada masya-rakat tentang cara menghadapi situasi darurat jika bertemu buaya. Edukasi ini bertujuan untuk mengurangi risiko konflik antara manusia dan buaya di habitat yang sama.
Pemerintah daerah, aparat kepolisian, dan BBKSDA terus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini. Masyarakat diminta tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan pihak berwenang. Upaya intensif diharapkan segera membuahkan hasil, sehingga masyarakat Batam dan sekitarnya dapat kembali merasa aman dan nyaman. (*)
Reporter : Eusebius Sara
Editor : RATNA IRTATIK