Buka konten ini
TANJUNGPINANG (BP) – Kenaikan tarif masuk atau pas Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Kota Tanjungpinang, yang diwacanakan diterapkan per 1 Febuari 2025 mendatang, diminta untuk ditunda. Hal ini, berdasarkan hasil rapat dengar pendapat antara PT Pelindo Regional 1 dengan DPRD Kepri, Rabu (22/1).
Wakil Ketua I DPRD Kepri, Dewi Kumalasari, mengatakan bahwa Pelindo Tanjungpinang perlu melakukan evaluasi, sebelum membuat rencana kenaikan tarif masuk Pelabuhan SBP itu. Ditambah lagi, rencana itu menuai protes dari berbagai pihak.
”Memang ada beberapa hal yang tentunya kita sepakati. Maka hasil RDP ini minta kenaikan pas itu ditunda. Jadi tak diberlakukan pada 1 Februari,” kata Dewi, Rabu (22/1).
Ia menegaskan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Pelindo sebelum menaikkan tarif pas pelabuhan. Diantaranya memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di Pelabuhan SBP Tanjungpinang.
Selain itu, Pelindo Regional 1 Tanjungpinang juga diminta untuk melakukan kajian ulang, sebelum menetapkan nilai kenaikan pas pelabuhan ini. Hal ini, agar tidak menimbulkan protes dari berbagai pihak.
”Saat ini belum ada kajian ke publik. Kedua, sarana prasarana juga belum memadai. Kita minta Pelindo untuk perbaiki dulu sepenuhnya,” tegasnya.
Sementara itu, Branch Manager Pelindo Multi Terminal Tanjungpinang, Tonny Hendra Cahyadi, mengaku akan menyampaikan ke Pelindo pusat, terkait penundaan kenaikan pas pelabuhan yang disarankan oleh DPRD Kepri.
Selain itu, kata dia, Pelindo mengaku akan melakukan kajian lebih lanjut, soal rencana tersebut bersama berbagai pihak.
”Sesuai aspirasi masyarakat diminta untuk ditunda. Kami tentu akan laporkan ke pusat. Kami akan mengkaji bersama-sama,” terangnya.
Untuk pas pelabuhan domestik direncanakan akan mengalami kenaikan sebesar Rp5 ribu, dari Rp10 ribu menjadi Rp15 ribu per orang.
Untuk pelayaran internasional, pas pelabuhan untuk WNI yang semulanya Rp40 ribu, akan naik menjadi Rp75 ribu per orang. Sementara pas masuk WNA dari Rp60 ribu menjadi Rp100 ribu per orang. (*)
Reporter : Ihsan Imaduddin
Editor : Iman Wachyudi