Buka konten ini
YERUSALEM (BP) – Israel tidak mematuhi gencatan senjata mereka dengan Hamas. Pasca gencatan senjata dimulai pada Minggu (19/1), Israel, Rabu (22/1), menyerang area Jenin di Tepi Barat.
Dilansir dari Al Jazeera, wilayah Jenin yang menjadi target serangan militer Israel merupakan kamp pengungsi. Layanan kesehatan Palestina menyebut sebanyak 10 orang meninggal dan 35 orang terluka.
Serangan dari militer Israel ini terjadi pada Selasa dini hari. Serangan terus berlanjut hingga larut malam. Operasi ini dijuluki Tembok Besi. Menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, tujuannya adalah memberantas terorisme di wilayah itu.
Aksi Zionis itu direspons oleh PBB. ”(Israel) Harus menahan diri secara maksimal. Saya merasa khawatir,” kata Sekjen PBB Antonio Guterres.
Gubernur Jenin Kamal Abu al-Rub mengatakan, operasi tersebut merupakan invasi ke kamp. ”Serangan itu datang dengan cepat, heli Apache di langit dan kendaraan militer Israel di mana-mana,” ujarnya.
Analis politik senior Al Jazeera Marwan Bishara mengatakan kemungkinan serangan Israel ke warga Palestina masih terbuka meski ada gencatan senjata. Serangan itu nampaknya untuk menga-lihkan perhatian publik atas rencana pengunduran diri Herzi Halevi, komandan militer Israel.
”Dengan berbagai penutupan (isu) dan serangan besar-besaran di Jenin yang mungkin akan berlangsung selama berhari-hari,” katanya. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : RYAN AGUNG