Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto capai 80,9 persen. Hal itu dinilai dipengaruhi figuritas kepemimpinan Prabowo yang dinilai mampu membawa perubahan dalam transformasi pelayanan publik dan kepemimpinan holistik.
”Prabowo dipandang mampu menjadi katalisator perubahan yang berdasarkan pada kebutuhan rakyat. Hal ini dibuktikan dengan tingginya citra kepemimpinan Prabowo,” kata pakar komunikasi politik, Ridwan Sutandi kepada wartawan, Selasa (21/1).
Akdemisi Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung ini menjelaskan, tingginya kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintahan Prabowo-Gibran menunjukkan optimisme terhadap pembangunan Indonesia lima tahun ke depan. Hal itu merupakan modal baik untuk menguatkan visi kepemimpinan Presiden Prabowo ke depan.
Sebab, kepercayaan publik menjadi kekuatan kepemimpinan yang akan menstimulus kinerja pemerintahan. Karena itu, terdapat lima aspek penting yang menyebabkan kepuasaan masyarakat terhadap kinerja Presiden Prabowo tinggi.
Pertama, pada aspek karakter dan kolaborasi kepemimpinan. Presiden Prabowo merupakan figur pemimpin tranformasional yang membawa perubahan dalam berbagai bidang. Citra kepemimpinan Prabowo yang tegas, memiliki visi masa depan dalam aspek kedaulatan pangan dan pertahanan bangsa, berani dalam bertindak, serta pandai membangun hubungan personal dengan berbagai kelompok masyarakat.
”Figuritas kepemimpinan Prabowo menjadi kekuatan yang mampu membawa arus perubahan dalam dinamika kebangsaan. Hal ini dibuktikan dengan kompaknya Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo,” ujar Ridwan.
Kedua, aspek penguatan SDM dan tata kelola pemerintah. Sejauh ini transisi kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Prabowo berjalan dengan mulus dan baik. Tentunya, hal ini tidak bisa dilepaskan dari kepemimpinan kolektif yang digagas oleh Presiden Prabowo.
”Presiden Prabowo memberikan kesempatan kepada anak bangsa yang memiliki potensi, kapasitas, dan kualifikasi dalam berbagai aspek untuk menjadi tim kerjanya dalam memimpin Republik Indonesia selama lima tahun ke depan,” ujarnya.
Ketiga, aspek inovasi program, Kepemimpinan Presiden Prabowo dalam tiga bulan ini tidak terjebak pada kosmetik pencit-raan, melainkan berupaya membangun prioritas program kerja yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sejak awal, Prabowo menekankan kepada para anggota kabinet agar berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan, termasuk dalam penggunaan anggaran.
”Pendekatan inovasi yang menguatkan visi kepemimpinan digagas dan menjadi muara program bersama. Keberhasilan dimulainya Makan Bergizi Gratis yang sudah berjalan dan Cek Kesehatan Gratis yang akan dilaksanakan pada bulan mendatang menunjukkan adanya respons positif dan tingginya antusiasme masyarakat,” urainya.
Keempat, aspek komunikasi publik. Menurutnya, model komunikasi publik Presiden Prabowo bersifat kolaboratif dan partisipatif. Terlebih, dalam beberapa kesempatan, Prabowo mampu membangun pola komunikasi yang memberikan ketegasan, ketenangan, dan berjalan secara efektif.
”Termasuk, membentuk lembaga komunikasi presiden (Presidential Communication Office) atau PCO yang memiliki fokus khusus dalam melaksa-nakan komunikasi publik. Karenanya, kebijakan Presiden Prabowo dalam pembentukan PCO di Kabinet Merah Putih merupakan langkah tepat untuk memperkuat proses transmisi gagasan kepemimpinannya sampai ke akar rumput,” paparnya.
Kelima, kecepatan eksekusi kebijakan dan isu-isu internasional. Presiden Prabowo dipan-dang mampu menunjukkan performa kinerja yang responsif, aktif dan bermartabat dalam melaksanakan kebijakan internasional. Salah satunya, dalam kunjungan luar negeri dan forum-forum internasional, Prabowo menunjukkan keberpihakannya terhadap isu-isu kemanusiaan, antipenjajahan, hak asasi manusia, dan lain sebagainya. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO