Buka konten ini
Luis Enrique dianggap sebagai bayang-bayang Pep Guardiola.Karier melatih Lucho –sapaan akrab Luis Enrique– memang mengekor Pep di Catalan. Mulai dari Barcelona B hingga FC Barcelona.
Lucho jadi pengganti Pep di Barca B ketika Pep naik pangkat sebagaientrenadorBarca pada musim panas 2008. Enam tahun kemudian, Lucho dipanggil ”pulang” untuk menangani Barca saat klub tersebut gagal menemukan performa terbaik dua musim sepeninggal Pep.
Secara skuad, Lucho mendapatkan para pemain warisan Pep di Barca B maupun Barca. Bersama Lionel Messi, Andres Iniesta, Sergio Busquets, Javier Mascherano, dan Dani Alves yang dibesarkan di era Pep, Lucho memenangi Liga Champions pada musim pertamanya (2014–2015).
Dengan skuad warisan Pep itu pula, Lucho sukses dua kali mengungguli Pep bersama dua klub berbeda. Saat Pep menukangi Bayern Munchen, Lucho menang 3-0 dalam first leg semifinal Liga Champions 2014–2015. Ketika Pep menangani Manchester City, Lucho juga menang dengan empat gol tanpa balas dalam fase grup Liga Champions 2016–2017.
Meski, di balik dua kemenangan Lucho itu, Pep mampu membalasnya. Masing-masing menang 3-2 bersama Bayern pada 2014–2015 dan 3-1 dengan City pada edisi 2016–2017.
Dini hari nanti (23/1), Lucho ditantang untuk membuktika bahwa dia bisa sukses mengatasi Pep meski tanpa pemain warisan Sang Filsuf, julukan Pep. Di Parc des Princes, kandang Paris Saint-Germain (PSG), Lucho beradu dengan Pep yang membawa skuad City dalam matchday ketujuh fase league Liga Champions (siaran langsung beIN Sports 1/Vidio pukul03.00 WIB).
“Aku menyukai visinya (Pep) soal sepak bola. Tetapi, aku lebih menyukai visi permainanku. Aku pikir visiku lebih baik (dari Pep, red),” ucap Lucho kepada beIN Sports.
Lucho mampu membuat PSG bermain secara tim dan menghilangkan ketergantungan terhadap sosok pemain bintang. Pasca kepergian Kylian Mbappe ke Real Madrid, muncul wide attacker Bradley Barcola yang musim ini menjadi pemain tersubur dengan 12 gol di berbagai ajang. 11 gol di antaranya di Ligue 1. Sebaliknya, skema main Pep masih bertumpu kepada pemain pilar. Ketika gelandang jangkar Rodri absen, performa City anjlok.
Di sisi lain, laga dini hari nanti krusial bagi PSG maupun City lantaran kedua tim masih berada di luar 20 besar klasemen sementara. PSG peringkat ke-25 atau tiga setrip di bawah City (peringkat ke-22). Posisi yang jauh untuk tiket lolos otomatis ke babak 16 besar (bagi peringkat pertama sampai kedelapan) dan lebih dekat ke playoff babak 16 besar (bagi peringkat kesembilan sampai ke-24). Fase league pun hanya menyisakan dua laga.
“Aku harap kami bisa mendapatkannya (kemenangan) di Paris. Ini seperti final bagi kami,” tutur Pep di laman resmi klub.
Debut Pemain Baru
Merasakan atmosfer Liga Champions merupakan salah satu alasanwide attacker Khvicha Kvaratskhelia meninggalkan SSC Napoli untuk menuju Paris Saint-Germain (PSG) di bursa transfer musim dingin (Januari) tahun ini. PSG merogoh kocek EUR 70 juta (Rp1,18 triliun) demi mendapatkan Kvara, sapaan akrab pemain 23 tahun berkebangsaan Georgia tersebut.
Jika PSG merekrut Kvara, Manchester City memperkenalkan Abdukodir Khusanov sebagai pemain baru mereka, Selasa (21/1). Di klub sebelumnya, RC Lens, bek 20 tahun berkebangsaan Uzbekistan itu belum pernah merasakan Liga Champions. Sayangnya, Kvara dan Khusanov tidak akan bisa membela PSG maupun City dalam duel dini hari nanti (23/1) maupun di sisa fase league. Jika ingin main di Liga Champions musim ini, kedua pemain harus menunggu kelolosan klub masing-masing ke fase knockout alias babak 16 besar atau playoff fase knockout. Seperti yang tertuang dalam aturan UEFA tentang Liga Champions, rekrutan musim dingin baru bisa didaftarkan pa-ling lambat sampai 6 Februari nanti. Artinya, status Kvara maupun Khusanov sebagai pemain PSG dan City belum terdaftar saat ini. “Aku datang ke sini (City) untuk memenangi trofi dan merasakan hal-hal baru di dalam karierku,” ujarnya mengakhiri. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO