Buka konten ini
BATUAJI (BP) – Banyak drainase induk di Kota Batam mengalami penumpukan sampah dan material tanah yang menjadi masalah serius. Selain itu, instalasi jaringan kabel dan pipa yang melintang di dalam drainase turut menyebabkan material sampah dan tanah terbawa arus dan tersangkut.
Instalasi pipa dan kabel ini tidak hanya menghambat aliran air, tetapi juga memicu sumbatan di beberapa drainase utama. Akibatnya, aliran air terganggu, terutama saat hujan deras, sehingga meningkatkan risiko banjir. Kondisi ini semakin diperburuk oleh intensitas hujan yang masih tinggi belakangan ini.
Beberapa warga mengeluhkan dampak dari masalah ini. Mereka berharap ada tindakan konkret dari pihak terkait untuk membersihkan dan menertibkan instalasi pipa dan kabel yang menghalangi drainase. ”Kami ingin pemerintah segera melakukan perbaikan dan penertiban agar banjir tidak semakin parah,” ujar Suherman, warga Batuaji.
Masalah ini tidak hanya berdampak pada drainase, tetapi juga infrastruktur lainnya. Sebelumnya, proyek instalasi pipa disebut sebagai pemicu amblasnya jalan di dekat RS Mutiara Aini.
Amblasnya jalan ini diduga kuat berawal dari adanya kabel yang melintang di pinggir jalan, yang memperlemah struktur tanah di sekitarnya.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam, Suhar, mengakui bahwa instalasi jaringan kabel dan pipa di sepanjang drainase menjadi salah satu penyebab utama masalah ini. Pihaknya telah berencana untuk melakukan penertiban sekaligus normalisasi drainase di berbagai titik.
Suhar menjelaskan bahwa proyek normalisasi drainase akan dilakukan bertahap sesuai dengan prioritas lokasi yang paling terdampak. ”Kami memahami keresahan masyarakat. Penertiban instalasi pipa dan kabel akan kami lakukan bersamaan dengan normalisasi drainase,” jelasnya.
Di beberapa lokasi, seperti Batuaji dan Sagulung, dampak buruk akibat drainase yang tersumbat mulai dirasakan. Selain banjir yang mengganggu aktivitas warga, genangan air juga berpotensi menimbulkan penyakit, seperti demam berdarah. Hal ini menambah kekhawatiran masyarakat setempat.
Warga berharap pemerintah segera bertindak untuk membersihkan drainase dan menertibkan instalasi kabel serta pipa yang menghalangi aliran air. Mereka juga meminta adanya pengawasan ketat terhadap proyek instalasi baru agar tidak menambah masalah serupa di masa depan.
Selain itu, warga juga mengusulkan agar setiap proyek instalasi pipa dan kabel di masa mendatang mempertimbangkan dampaknya terhadap drainase. ”Semua proyek harus diawasi dengan ketat agar tidak merusak sistem drainase yang sudah ada,” tambah Suherman.
Ke depan, penanganan drainase yang terintegrasi dengan penertiban instalasi kabel dan pipa akan menjadi tantangan besar bagi Pemerintah Kota Batam. Diharapkan, langkah normalisasi drainase yang direncanakan dapat mengurangi risiko banjir dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat. (*)
Reporter : Eusebius Sara
Editor : RATNA IRTATIK