Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Indonesia menargetkan tiga wakilnya meraih gelar Indonesia Masters 2025 yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta, 21-26 Januari. Ketiga wakil tersebut di antaranya Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, dan Fajar Alfian/Rian Ardianto. Kabidbinpres PP PBSI Eng Hian menyatakan, ketiga pemain senior tersebut jadi tumpuan karena sedang dalam performa yang cukup baik. Sebelumnya, baik Jonatan dan Jorji-sapaan Gregoria- tembus semifinal India Open. Sedangkan FajRi -sapaan Fajar/Rian- menempati unggulan pertama. Selain itu, pihaknya juga berharap dengan pemain muda seperti Alwi Farhan, Putri Kusuma Wardani, hingga pasa-ngan baru di ganda putra dan ganda campuran seperti Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
“Kami berharap ada progres dan ada kejutan dari poin itu. Tapi untuk peluang, kami masih memiliki peluang untuk meraih juara dari tiga pemain senior,” ujarnya saat memberikan kete-rangan di Istora Senayan. Koh Didi -sapaan Eng Hian- menyatakan bahwa Anthony Sinisuka Ginting kembali absen lantaran cedera bahu bawaan dari tahun lalu. “Kami melihat hasil pemeriksaan itu, gerakannya terbatas. Dan belum maksimal. Dari pada kami paksakan untuk terus bertanding dan memperburuk kondisi,” ka-tanya.
Oleh sebab itu, pihaknya ingin recovery dan rehabilitasi supaya Ginting bisa sembuh total. “Jadi berapa bulan ini buat Ginting, kami harap Maret siap tanding lagi,” ucapnya.
Didi berharap Indonesia Masters ini sebagai momentum regenerasi karena ada atlet pensiun. Seperti M Ahsan/Hendra Setiawan. “Tentunya kami butuh regenerasi . Dan tidak hanya di ganda putra, tentunya kami berharap di sektor-sektor yang lain juga kami bisa regenerasi secepatnya,” ujarnya.
Sementara itu, Putri Kusuma Wardani bakal menantang Pai Yu Po di babak awal. Di event ini, anggota polisi wanita itu lebih mementingkan ke persiapan diri sendiri. “Kayak ngelos aja sih gitu ya. Kepikiran pasti ada. Tapi kayak lebih ke ya sudahlah main aja. Yang penting kayak bisa bermain dengan bagus dan maksimal. Aku yakin hasilnya pasti mengikuti lebih baik gitu,” ungkapnya.
Dengan naiknya performa di 2024, Putri mengaku ada kepercayaan diri lebih. Hal itu diimbangi dengan kerja keras di latihan. “Supaya hasilnya bagus. Kami harus lebih lagi dari yang itu. Supaya bisa mendapatkan hasil yang cukup baik lagi,” tuturnya.
Ya, di tahun lalu, dia juara di Korea Masters 300. Oleh sebab itu, Putri ingin mendapatkan hasil lebih di Indonesia Masters yang bertitel Super 500. “Pastinya mau naik podium lagi sih. Tapi kayak nggak mau ngebebanin diri sendiri. Jadi lebih ke main nothing dulu saja,” ujarnya.
Alwi Farhan juga termotivasi bisa memberikan hasil terbaik di debutnya pada Indonesia Masters. Meskipun, Alwi harus memulai dari babak kualifikasi dengan menantang wakil Korea Selatan Jeon Hyeok Jin. “Excited banget buat bisa main di Istora. Karena saya rasa semua atlet Indonesia bisa bermain di sini adalah suatu kebanggaan dan mimpi,” tuturnya.
Alwi sebetulnya hampir debut di tahun lalu. Namun, namanya masih ada di daftar tunggu. “Tapi Alhamdulillah tahun ini dari reserve dua sudah bisa masuk di babak kualifikasi dan ingin memberikan yang terbaik di Indonesia,” ucapnya.
Siapkan Tribute untuk The Daddies
Indonesia Masters 2025 menjadi panggung perpisahan bagi M. Ahsan/Hendra Setiawan. Untuk menghormati pencapai-an bagi duo yang akrab disapa The Daddies itu, PP PBSI menggelar tribute. Acara ini dilaksa-nakan pada Minggu pagi, atau sebelum laga final digelar.
Armand Darmadji selaku Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Masters menyatakan, dalam kegiatan tersebut terdapat exhibition. “Kami membuat pertan-dingan akhir dari The Daddies yang menarik dan haru biru. Kami tahu perjuangan The Daddies bukan yang singkat. Mereka selalu memberikan yang terbaik. Jadi kami harap penghargaan setinggi-tingginya dapat dirasakan,” bebernya di Istora Senayan Jakarta, Senin (20/1).
Hendra Setiawan terharu dibuatkan tribute. Dirinya juga belum tahu bagaimana teknis tribute yang bakal didapatnya bersama Ahsan. “Jadi nanti ya ditunggu saja lah ya,” ungkapnya.
Di pertandingan terakhir, Hendra ingin bermain maksimal dan sejauh mungkin. Meskipun, dia juga bakal realistis. Karena, sepanjang 2024 lalu, dia bersama Ahsan hanya tembus sekali final, tepatnya Australia Open 2024. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO