Buka konten ini
BATAM KOTA (BP)– Pemerintah Kota (BP) Batam akan menyelenggarakan Operasi Pasar Murah untuk memastikan ketersediaan bahan pangan pokok dengan harga terjangkau. Kegiatan ini dirancang menyambut Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah mendatang.
Rapat koordinasi persiapan pelaksanaan dipimpin Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, di Kantor Wali Kota Batam, Jumat (17/1) lalu.
Jefridin menjelaskan, Operasi Pasar Murah bertujuan untuk menjaga pasokan dan menstabilkan harga bahan pangan. Hal ini dilakukan agar masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah, dapat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau selama bulan suci dan hari raya.
“Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat,” ujarnya didampingi Kepala Bagian Perekonomian Setdako Batam, Zul Arif.
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan, Pemerintah Kota Batam menggandeng Bulog dan Asosiasi Distributor Bahan Pokok (Bapok) Kota Batam. Siner-gi ini diharapkan dapat memastikan pasokan bahan pokok seperti cabai, minyak goreng, bawang, telur, daging, dan sayuran tersedia dalam jumlah cukup selama operasi pasar berlangsung.
Operasi Pasar Murah tahap pertama akan dilaksanakan mulai Senin (17/2) hingga Jumat (21/2) di sembilan kecamatan di Kota Batam. Kegiatan akan dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai di lokasi yang telah ditentukan.
“Camat dan lurah diminta untuk menyosialisasikan informasi ini kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing,” tegas Jefridin, yang juga Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam.
Jefridin mengimbau masya-rakat agar memanfaatkan pasar murah ini untuk memenuhi kebutuhan pokok. “Harga yang ditawarkan dalam operasi pasar ini dijamin lebih rendah dibanding harga pasar pada umumnya,” katanya.
Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi masya-rakat, terutama menjelang momen-momen penting seperti Ramadan dan Idulfitri.
Selain itu, Operasi Pasar Murah tahap kedua akan dilaksa-nakan menjelang Idulfitri, tepatnya pada Senin (17/3) hingga Jumat (21/3). Pemerintah Kota Batam akan kembali memastikan bahwa komoditas strategis tersedia dengan harga yang tetap stabil, sehingga masyarakat dapat mempersiapkan kebutuhan hari raya tanpa tekanan harga.
Dalam operasi pasar ini, Bulog dan distributor lokal akan menyediakan berbagai bahan pokok, termasuk bahan pangan segar seperti sayuran, cabai, dan bawang. Kerja sama ini juga bertujuan untuk memastikan tidak terjadi lonjakan harga akibat meningkatnya permintaan selama periode tersebut.
Menurut Jefridin, operasi pasar ini tidak hanya menjadi upaya menjaga stabilitas harga, tetapi juga bagian dari komitmen Pemko Batam dalam mengurangi dampak inflasi pada masyarakat. “Kami berusaha menghadirkan solusi nyata agar masya-rakat dapat menjalani Ramadan dan Idulfitri dengan lebih tenang,” ujarnya.
Dengan adanya dua tahap Operasi Pasar Murah ini, Pemko Batam berharap masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Jefridin juga mengingatkan distributor untuk memastikan ketersediaan stok yang memadai selama kegiatan berlangsung, sehingga semua kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
Sejak awal bulan, harga sejumlah bahan pokok memang terpantau naik signifikan. Sebut di antaranya cabai, yang harganya bahkan sempat menyentuh di atas Rp100 ribu per kilogram (kg). Begitu juga harga santan, yang harganya juga naik bahkan hampir dua kali lipat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam, Mardanis, menuturkan bahwa kenaikan harga ini dipicu oleh tingginya tarif pengiriman kelapa, bahan baku utama santan, dari luar daerah.
“Kelapa kita di Batam sebagian besar dikirim dari Tembilahan menggunakan kapal. Kenaikan tarif angkutan ini tentu berdampak pada harga kelapa, yang pada gilirannya memengaruhi harga santan,” ungkap Mardanis, Rabu (15/1) lalu.
Selain faktor pengiriman, Mardanis juga menyebutkan bahwa musim hujan yang terus mengguyur menyebabkan petani kelapa kesulitan untuk panen, sehingga pasokan kela-pa jadi terbatas.
“Tadi saya juga sudah menghubungi teman-teman yang beraktivitas di distribusi kelapa, ternyata penyebabnya karena tarif angkutannya yang naik. Kelapa kita di Batam dikirim dari tembilahan menggunakan kapal,” tambahnya. (***)
Reporter : AZIS MAULANA
Editor : RATNA IRTATIK