Buka konten ini
BINTAN (BP) – Seekor buaya yang muncul di pesisir pantai salah satu resort di Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan, Rabu (15/1) lalu, belum berhasil ditemukan.
Kapolsek Gunung Kijang, Iptu Jul Ilham, meminta pengelola resort untuk mengingatkan pengunjungnya agar tidak melakukan aktivitas di pantai. ”Kita minta pengunjungnya hati-hati dan waspada, jangan main-main di pantai apalagi berenang,” katanya.
Dia juga mengingatkan masyarakat apabila melihat buaya agar tidak menangkapnya sendiri.
”Silakan hubungi pihak terkait untuk menangani hewan itu,” ujar Jul. Jul juga mengimbau masyarakat tidak berenang di laut karena cuaca sedang tidak bersahabat.
”Ombaknya cukup tinggi, jangan berenang,” imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seekor buaya muncul di pesisir pantai Bintan di Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Rabu (15/1).
Dalam video yang direkam tampak buaya berukuran kecil itu terseret ombak air laut ke pesisir pantai.
Kemunculan seekor buaya itu dilaporkan ke pihak Damkar Toapaya.
Kemunculan buaya itu dikait-kaitkan warga dengan lepasnya puluhan buaya dari penangkaran buaya di Pulau Bulan, Batam.
Dalam pesan mengiringi video yang beredar di whatsapp mengimbau kepada warga nelayan agar berhati-hati dengan lepasnya penangkaran buaya di Pulau Bulan, Batam, bisa berkemungkinan ada di pesisir pantai kita. Di Kawal (Desa Teluk Bakau) sudah ditemukan buaya.
Kepala UPT Damkar Toapaya, Makmur, saat dikonfirmasi, Kamis (16/1) pagi membenarkan, pihaknya turun ke lokasi setelah menerima informasi adanya kemunculan buaya di pesisir pantai resort yang ada di Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang.
Informasi dari pihak resort, katanya, melihat penampakan buaya di pantai. Tapi setelah itu, buaya tidak lagi terlihat.
Petugas Damkar telah menyusuri pesisir pantai sejauh 5 kilometer. Bahkan, petugas melihat jejak diduga kaki buaya di pantai. Hanya, petugas tidak menemukan buaya yang dicari.
Oleh sebab itu, dia mengimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati. (*)
Reporter : SLAMET NOVASUSANTO
Editor : MUHAMMAD NUR