Buka konten ini
Banjir rob kembali melanda wilayah pesisir Bintan dan Kota Tanjungpinang pada Jumat (17/1). Namun banjir rob itu tidak membuat panik warga, sebab mereka sudah terbiasa.
Di Bintan, banjir rob terjadi di ruas Jalan Merdeka dan RE Martadinata di Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara. ”Entahlah sampai kapan banjir rob,” keluh warga, Sahuri saat menjemput keluarganya dari Batam di Pelabuhan Bulang Linggi, Tanjunguban.
Sahuri mengatakan, Jalan RE Martadinata dan Jalan Merdeka yang terendam banjir rob merupakan akses jalan dari dan menuju Pelabuhan Bulang Linggi, Tanjunguban.
Memang, diakuinya, banjir rob tidak terjadi setiap saat, namun pada musim-musim tertentu. Hanya saja, Sahuri mengeluhkan, akses masuk kawasan wisata di Bintan itu kerap terendam banjir.
Sahuri tidak ingin memaksa pemerintah untuk segera mentata kawasan di sekitar pelabuhan. Namun ia berharap, keberadaan Pelabuhan Bulang Linggi sebagai akses masuk wisatawan di Bintan harus dipikirkan agar ke depan bebas dari banjir.
”Kalau jalannya yang ditinggikan, kasihan rumah warga yang di sekitarnya,” katanya.
Oleh sebab itu, Sahuri berharap ada jalan keluar untuk mengatasi banjir yang sudah menjadi langganan di akses masuk wisatawan itu.
Ketinggian Air Mencapai 35 Sentimeter
Sementara itu, banjir pasang air laut atau banjir rob yang kembali menerjang kawasan pesisir Kota Tanjungpinang, Kepri, pada Jumat (17/1), merendam permukiman warga di Jalan Akasia. Air laut mulai naik pada sekitar pukul 11.00 WIB. Ketinggian air laut yang membanjiri akses jalan hingga rumah warga mencapai 35 sentimeter.
”Sekitar jam 11.00 WIB sudah naik. Ya hari ini setinggi 35 sentimeter dari badan jalan. Sudah biasa seperti ini,” kata Wanda, satu diantara warga yang terdampak banjir rob.
Banjir rob di wilayah Jalan Akasia itu memang kerap terjadi, baik di akhir dan di awal tahun. Kendati demikian, ia menilai banjir rob awal tahun ini lebih tinggi dibandingkan saat akhir tahun 2024 kemarin.
Biasanya, banjir air laut itu tidak masuk ke dalam rumah warga. Namun hari ini, air laut malah menggenang jalan hingga dalam rumah tangga. Diperkirakan terdapat ratusan rumah yang terendam banjir rob itu.
”Hari ini air lautnya masuk ke dalam rumah. Kalau disini ada ratusan rumah yang terendam, beberapa wilayah RT lain juga kena banjir rob,” tambahnya.
Selain di Jalan Akasia, banjir rob juga merendam permukiman di wilayah Tanjung Unggat.
Warga sekitar Dimas mengaku banjir memang rutin tersebut sudah menjadi hal yang selalu dirasakan warga disana.
”Kalau udah musimnya memang gini. Tapi sejauh ini memang tidak ada pemda yang turun untuk mengatasi,” pungkasnya. (***)
Reporter : Slamet Nofasusanto / Mohamad Ismail
Editor : Mohammad Tahang