Buka konten ini
SEKUPANG (BP) – Cuaca ekstrem yang melanda Batam sejak 10 hingga 14 Januari 2025 mengganggu pasokan air bersih di beberapa wilayah. Hujan deras yang mencapai 210 mm per hari, menyebabkan tanah longsor di sekitar Waduk Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sei Harapan. Selain itu, aktivitas pembangunan seperti perbaikan jalan dan pemasangan pipa gas di Daerah Tangkapan Air (DTA) turut memperburuk kondisi.
Direktur Utama PT Air Batam Hulu dan PT Air Batam Hilir, Mujiaman, menjelaskan bahwa longsor dan hujan deras menyebabkan aliran lumpur ke Waduk Sei Harapan, sehingga kualitas air terganggu. Pada awalnya, kekeruhan air masih dalam batas normal, yakni 4-11 NTU, namun pada Senin (13/1) malam pukul 20.00 WIB, kekeruhan meningkat drastis hingga 225 NTU, jauh melebihi ambang batas yang diizinkan.
“Akibatnya, kapasitas produksi IPAM Sei Harapan terpaksa diturunkan hingga 60 persen. Kualitas air tidak lagi memenuhi standar, sehingga distribusi harus dihentikan. Seluruh hasil produksi yang tidak memenuhi standar dibuang,” ujar Mujiaman, Kamis (16/1).
Petugas IPAM Sei Harapan melakukan pengurasan total fasilitas pengolahan air, termasuk bak aerasi, koagulasi, flokulasi, filtrasi, dan bak air olahan, meskipun operator sudah menyesuaikan prosedur sesuai SOP. “Meski sudah ada penyesuaian, produksi tetap tidak mampu menangani lonjakan lumpur,” lanjutnya.
Pada 14 Januari pukul 08.18 WIB, IPA Sei Harapan kembali beroperasi dengan kapasitas terbatas. Distribusi air dilakukan secara bertahap ke kawasan Tiban, Delta Villa, dan Telkom Sekupang. Proses flushing dilakukan di titik-titik dis-tribusi untuk memastikan kualitas air memenuhi standar sebelum disalurkan ke jaringan rumah warga.
Hingga 16 Januari, kapasitas produksi air telah mencapai 85 persen, namun sekitar 15 persen pelanggan dari total 30.000 pelanggan IPA Sei Harapan, terutama yang tinggal di daerah ketinggian, masih mengalami gangguan pasokan air. Untuk mengatasi hal ini, PT Air Batam Hilir menyiagakan armada truk tangki untuk memenuhi kebutuhan air pelanggan.
Cuaca di sekitar Waduk Sei Harapan mulai membaik sejak 14 Januari, dan pihak PT Air Batam Hulu dan PT Air Batam Hilir berharap produksi dan distribusi air dapat kembali normal dalam waktu dekat. Mereka juga terus bekerja sama dengan Badan Usaha Sistem Penyediaan Air Minum (BU SPAM) untuk memitigasi risiko serupa di masa mendatang.
“Alhamdulillah, cuaca sudah membaik. Kami terus berupaya maksimal agar pelayanan kembali normal. Pelanggan yang mengalami gangguan bisa meng-hubungi saluran resmi layanan air minum,” kata Mujiaman. (*)
Reporter : Arjuna
Editor : RATNA IRTATIK