Buka konten ini
BATAM (BP) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) terus mempersiapkan diri untuk menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Kepri diproyeksikan menarik hingga 2,497 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2025.
Sementara itu, target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kepri menetapkan angka yang lebih realistis, yakni 1,621 juta wisman. Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti, menyebutkan potensi wisata Kepri yang kaya akan keindahan alam, budaya, dan sejarah menjadi daya tarik utama. Destinasi unggulan seperti penginapan terapung, air terjun, jembatan hutan mangrove, dan situs budaya menjadi magnet bagi wisatawan.
Namun, untuk mencapai target ambisius tersebut, sejumlah strategi telah disusun. Salah satu prioritas utama adalah melobi pemerintah pusat untuk merelaksasi regulasi visa kunjungan.
Pihaknya mengusulkan pe-ngembangan kebijakan bebas visa kunjungan untuk subjek tertentu, seperti pemegang permanent resident (PR) dari Singapura. Langkah ini diharapkan mampu menarik wisatawan berkualitas dengan daya beli tinggi dari negara tetangga.
Kepri juga berfokus meningkatkan layanan keimigrasian di delapan pelabuhan laut yang menjadi tempat pemeriksaan imigrasi. Salah satu langkah konkret adalah pemasangan auto gate di pelabuhan-pelabuhan dengan lalu lintas penumpang tinggi, terutama di empat pintu masuk utama seperti Batam, Bintan, Karimun, dan Tanjungpinang.
“Layanan keimigrasian yang modern dan seamless akan meningkatkan daya saing Kepri sebagai destinasi wisata internasional,” kata Guntur, Rabu (15/1).
Selain itu, penyelenggaraan acara berskala internasional dan lokal terus digalakkan. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan menarik kunjungan wisatawan, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian daerah.
Selain destinasi utama seperti Batam dan Bintan, pemerintah daerah juga mempromosikan kawasan lain seperti Natuna, Anambas, dan Lingga. Dengan keindahan alamnya yang masih asri, daerah-daerah ini diharapkan mampu memberikan alternatif destinasi bagi wisatawan yang menginginkan pengalaman berbeda.
Target pariwisata Kepri 2025 memang menantang, tetapi dengan sinergi antara pemerintah daerah, pelaku pariwisata, dan pemerintah pusat, optimisme tetap terjaga. Menurut Guntur, semua strategi akan dievaluasi dan disesuaikan setelah pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih, sesuai dengan perubahan RPJMD yang berlaku.
“Relaksasi visa, acara, dan peningkatan infrastruktur menjadi fokus utama kami. Kepri siap bersaing dengan destinasi lain di Indonesia,” tegasnya. (*)
Reporter : Arjuna
Editor : RYAN AGUNG