Buka konten ini
BATAM KOTA (BP) – Kasus kejahatan yang melibatkan anak di Batam terus meningkat setiap tahunnya. Terbaru, dua remaja berusia 16 tahun membunuh teman sebayanya dengan menggunakan pisau, lalu jasad korban dibuang ke danau.
“Tingkat kriminalitas anak setiap tahunnya meningkat. Bahkan, kini kejahatan yang dilakukan sudah menghilangkan nyawa seseorang, dan hal ini terjadi di beberapa daerah,” ungkap Sekretaris LPA Batam, Erry Syahrial, Rabu (15/1).
Menurut Erry, kondisi kesehatan mental anak-anak saat ini sangat terancam, salah satunya akibat pengaruh ponsel dan internet.
“Ada istilah anak nakal, yang melakukan pelanggaran norma, dan ini dipengaruhi oleh penggunaan internet dan ponsel. Anak-anak yang tidak mendapat pembinaan dengan baik dapat berkembang menjadi pelaku kejahatan,” jelasnya.
Erry menambahkan, untuk mengatasi masalah ini, peran serta seluruh pihak sangat dibutuhkan. Pembinaan yang dilakukan di lingkungan keluarga dan sekolah perlu ditingkatkan.
“Jangan hanya menyalahkan anak, tetapi bagaimana orangtua dan pemerintah mencegahnya. Perhatian terhadap anak-anak masih kurang, padahal tantangan yang mereka hadapi ke depan semakin besar,” ujar Erry.
Sementara itu, psikolog Irfan Aulia mengatakan bahwa kasus pembunuhan yang melibatkan remaja 16 tahun tersebut terjadi karena kurangnya hukuman tegas terhadap pelaku kejahatan yang masih di bawah umur.
“Karena pelaku pembunuhan di media tidak ditindak dengan tegas, hal ini memberi kesan bahwa tindakan kejam bisa dilakukan tanpa konsekuensi yang berat,” ujar Irfan.
Dengan tidak adanya hukuman tegas, menurut Irfan, pelaku anak menjadi terbiasa untuk menyakiti, bahkan membunuh orang lain.
“Sehingga, bagi mereka, tindakan membunuh atau menyakiti orang lain menjadi lebih mudah,” katanya. (*)
Reporter : Yofi Yuhendri
Editor : RATNA IRTATIK