Buka konten ini
Abrasi yang disebabkan arus dan gelombang laut mengancam aset masyara-kat pesisir di Pulau Karas, Kecamatan Galang, Kota Batam. Seperti abrasi yang terjadi pada Sabtu (11/1) lalu telah merusak beberapa rumah, termasuk satu rumah yang roboh dan satu rumah lainnya yang fondasinya pecah setelah dihantam ombak besar.
Busri, warga setempat, menjelaskan dampak abrasi yang terjadi di daerahnya.
”Ada satu rumah yang roboh di Kampung Padang, sementara tembok di Kampung Darat me-ngalami kerusakan. Pondasi rumah yang di Kampung Darat pecah akibat hantaman ombak besar,” katanya, Selasa (14/1).
Menurut Busri, dampak abrasi kali ini lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Gelombang laut yang lebih tinggi serta ombak besar telah memperburuk kondisi pesisir Pulau Karas.
”Kalau tahun ini, airnya lebih tinggi dan ombaknya besar, jadi kerusakannya lebih parah dibandingkan tahun lalu,” jelas Busri.
Meskipun saat ini mulai membaik, Busri tetap merasa khawatir akan dampak abrasi yang lebih buruk jika tidak ada langkah penanganan yang signifikan. Pemerintah disebut telah meninjau rumah yang roboh di Kampung Padang, namun belum ada tindak lanjut terkait kerusakan lainnya.
”Rumah yang roboh sudah ada yang datang meninjau, tapi tembok yang pecah itu belum ada tanggapan,” ungkapnya.
Abrasi di Pulau Karas memang bukan masalah baru. Geografis pulau yang langsung berhadapan dengan laut membuatnya sangat rentan terhadap gelombang tinggi, terutama saat musim hujan dan angin kencang. Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah antisipasi untuk melindungi rumah-rumah mereka.
”Paling tidak ada pembangunan tanggul atau pengaman pantai untuk melindungi rumah kami. Kalau tidak, kami terus dihantui kekhawatiran rumah akan rusak setiap tahunnya,” kata Busri.
Abrasi ini juga berdampak pada mata pencarian warga yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan. Gelombang tinggi menyulitkan mereka untuk melaut, yang berarti kehilangan penghasilan harian.
Warga menginginkan perhatian serius dari pihak terkait untuk membantu memperbaiki kerusakan yang ada dan mencegah bencana serupa di masa depan.
Pulau Karas kini menjadi salah satu wilayah di Batam yang menghadapi ancaman abrasi serius. Langkah mitigasi yang cepat dan tepat sangat dibutuh-kan untuk melindungi masya-rakat pesisir dari kerusakan lingkungan yang semakin parah.
Terpisah, Pemerintah Kota (Pemko) Batam akan menya-lurkan bantuan kepada warga yang terdampak bencana alam di sejumlah wilayah. Bantuan akan disesuaikan dengan tingkat kerusakan berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Wali Kota (Perwako). Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, saat rapat pembahasan penanganan bencana di Kantor Wali Kota Batam, Selasa (14/1).
”Tim akan turun langsung ke lapangan untuk memverifikasi tingkat kerusakan. Bantuan akan disalurkan, termasuk santunan bagi keluarga korban yang meninggal dunia akibat bencana,” katanya. (***)
Reporter : Arjuna
Editor : RATNA IRTATIK