Buka konten ini
SEMARANG (BP) – Bidpropam Polda Daerah Istimewa Jogjakarta telah memeriksa enam anggota Polresta Jogjakarta yang dilaporkan terkait penganiayaan yang menyebabkan seorang warga Kota Semarang, Jawa Tengah, Darso, meninggal. Kedua polda pun telah saling berkoordinasi.
Kabidhumas Polda Jateng Kombes Artanto menyampaikan, Ditreskrimum Polda Jateng juga masih melakukan penye-lidikan untuk mengungkap dugaan tindak pidana dari pelaporan keluarga almarhum Darso.
“Propam Polda DIJ sudah mengambil keterangan dari orang yang diduga melakukan tindak pidana ini,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Semarang (grup batam Pos), Selasa (14/1).
Terkait jumlah saksi yang diperiksa di Mapolda Jateng, pihaknya menyampaikan masih 13 orang. “Mereka dari keluarga pelapor, masyarakat sekitar TKP dugaan penganiayaan, dan dari dokter yang merawat almarhum di Rumah Sakit Permata Medika,” katanya.
Beda Versi
Kasus itu terjadi pada September tahun lalu. Keterangan Poniyem, 42, istri Darso, sang suami dijemput tiga orang de-ngan mobil yang mengaku dari Satlantas Polresta Jogjakarta pada pagi, 21 September 2024. Kondisi sang suami yang berusia 43 tahun ketika itu sehat.
Pada 12 Juli 2024, mobil Darso menyerempet seorang pemotor, Tutik Wiyanti, di Danurejan, Kota Jogja, yang menyebabkan pemotor tersebut dirawat di rumah sakit. Nah, beberapa jam setelah dijemput, Poniyem menerima kabar suaminya dirawat di rumah sakit.
Saat di rumah sakit, Darso yang memiliki riwayat sakit jantung dan telah pasang ring bercerita, dirinya sempat dipukul orang-orang yang menjemputnya. Darso meninggal pada 29 September 2024 dua hari setelah pulang dari rumah sakit tempat dia dirawat tiga hari di ICU yang dilanjutkan tiga hari di ruang perawatan biasa.
Didampingi kuasa hukum, keluarga melaporkan kasus tersebut ke Mapolda Jateng pada Jumat (10/1) malam pekan lalu. Berdasar laporan itu, pada Senin (13/1), Polda Jateng melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam Darso.
Tapi, versi Polresta Jogjakarta berbeda. Pada 21 September 2024, tim gakkum satlantas mendatangi rumah Darso di Semarang untuk klarifikasi keterlibatannya dalam kecelakaan. Namun, dia awalnya membantah ke-terlibatannya. Petugas kemudian menunjukkan rekaman CCTv dari Rumah Sakit Bethesda. Setelah mengakui, Darso dibawa tim gakkum mengunjungi dua temannya di rental mobil. Darso lalu meminta izin buang air kecil dan mengambil obat jantung dari rumah. Namun, oleh polisi, Darso dibawa ke RS Permata Medika Semarang untuk mendapat perawatan. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO