Buka konten ini
BATUAMPAR (BP) – Kondisi infrastruktur jalan di sejumlah wilayah di Batam kian mengkhawatirkan. Misalnya di Jalan Tenggiri, Tanjungsengkuang, Batuampar dan jalan masuk kawasan Marina di Sekupang, menjadi sorotan utama. Buruknya kondisi jalan di dua wilayah tersebut tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga mengancam keselamatan pengguna jalan.
Di Tanjungsengkuang, tepatnya di Jalan Tenggiri menuju ke Markas Komando (Mako) Lantamal IV Batam, terus menjadi keluhan warga. Lubang-lubang besar yang menganga semakin membahayakan, terutama saat hujan deras. Genangan air menutupi lubang-lubang tersebut, membuat pengendara sering terperosok dan terjatuh.
“Kalau hujan, air menutup lubang-lubang di jalan. Banyak pengendara motor yang tidak sadar dan akhirnya terjebak. Ini benar-benar membahayakan,” kata Arif, warga setempat, Minggu (12/1).
Pantauan di lokasi menunjukkan lubang-lubang di Jalan Tenggiri memiliki kedalaman hingga lebih dari 10 cm. Ketika hujan deras, seluruh permukaan jalan terendam, sehingga lubang-lubang tersebut sulit terlihat.
Kondisi ini juga memicu antrean panjang, terutama pada jam sibuk. Hingga kini, belum terlihat adanya perbaikan dari pihak terkait, meski Kepala Bidang Bina Marga Kota Batam, Dohar Hasibuan, sebelumnya menjanjikan bahwa perbaikan akan dimulai pekan lalu.
“Anggarannya sudah siap, tinggal pelaksanaan,” ujar Dohar, Senin (6/1).
Namun, warga berharap janji tersebut segera direalisasikan. “Jangan tunggu ada korban baru diperbaiki. Jalan ini akses utama bagi kami,” tegas Arif.
Sementara itu, jalan masuk kawasan permukiman Marina, Kelurahan Tanjungriau, Sekupang, juga mengalami kerusakan parah. Jalan yang belum disemenisasi atau diaspal ini berubah menjadi becek dan berlumpur akibat hujan deras. Lumpur tebal bahkan menenggelamkan roda kendaraan, membuat warga kesulitan melintas.
“Kami harus memutar lewat jalan lain karena jalan utama ini sudah tidak bisa dilewati,” kata Umar, warga Marina.
Menurut Umar, warga telah lama mengajukan perbaikan jalan kepada pemerintah, tetapi hingga kini belum ada tindak lanjut. Sebelumnya, warga pernah melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang di jalan berlumpur sebagai bentuk kekesalan.
Lurah Tanjungriau, Syamsuddin, menyatakan pihaknya telah mengusulkan perbaikan jalan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). “Kami juga akan menggandeng pengembang perumahan di Marina untuk mempercepat perbaikan jalan ini,” ujarnya.
Kerusakan jalan di kawasan Marina turut diperburuk oleh aktivitas kendaraan berat proyek perumahan. Kendaraan-kendaraan ini memperparah kondisi jalan yang sudah buruk, terutama saat musim hujan.
Baik Jalan Tenggiri maupun jalan masuk kawasan Marina menjadi cerminan buruknya infrastruktur di beberapa wilayah Batam. Warga berharap pemerintah segera turun tangan dengan solusi cepat untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.
Namun, langkah jangka panjang juga dinilai sangat penting. Semenisasi, perbaikan drainase, serta pengelolaan jalan yang lebih berkelanjutan harus menjadi prioritas untuk mencegah masalah serupa terulang di masa depan.
“Ini bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga keselamatan. Pemerintah harus lebih serius menangani infrastruktur jalan di Batam,” tutup Jhoni, warga Marina. (***)
Reporter : Rengga Yuliandra, Eusebius Sara
Editor : RATNA IRTATIK