Buka konten ini
BATAM KOTA (BP) – Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus berupaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui berbagai program strategis.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Batam, Rudi Panjaitan, menyatakan bahwa komponen pendukung IPM, seperti Usia Harapan Hidup dan Indeks Pengeluaran, me-ngalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
“Usia Harapan Hidup dan Indeks Pengeluaran menunjukkan tren positif. Ini merupakan hasil kerja keras pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat,” ujarnya, Jumat (10/1).
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Pemko Batam gencar mendorong Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang memasyarakatkan olahraga. Selain itu, kerja sama dengan rumah sakit dan pusat layanan kesehatan swasta telah memperluas akses layanan kesehatan.
“Kami juga menjalankan program bapak asuh stunting untuk menanggulangi masalah stunting,” kata Rudi.
Dari aspek pendidikan, pemerintah menjalin kemitraan dengan sektor swasta untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan dasar hingga menengah. “Kami fokus pada pemerataan layanan pendidikan, terutama di daerah hinterland, serta peningkatan kompetensi tenaga pendidik,” tambahnya.
Dari sisi ekonomi, Pemko Batam mengurangi beban penge-luaran masyarakat melalui kerja sama dengan Bulog dan Asosiasi Distributor Bahan Pokok Kota Batam. Program ini bertujuan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.
Investasi asing juga berperan signifikan dalam meningkatkan indikator ekonomi yang memengaruhi IPM. Investasi menciptakan lapangan kerja, menurunkan angka pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dampak positif ini terlihat pada peningkatan pengeluaran riil per kapita.
Namun, Rudi mengakui bahwa berbagai tantangan masih dihadapi. Ketimpangan akses pendidikan dan kesehatan, terutama di daerah hinterland, masih menjadi perhatian utama. Selain itu, masalah gizi buruk, kemiskinan, dan pengangguran turut memengaruhi pencapaian IPM.
Ia menambahkan, keterbatasan infrastruktur dan digitalisasi juga menjadi hambatan. “Akses jalan, listrik, dan internet yang belum merata menghambat peningkatan kualitas hidup masyarakat di daerah terpencil,” katanya.
Untuk memastikan keberlan-jutan peningkatan IPM, Pemko Batam menetapkan tema Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 sebagai “Pemantapan Pelayanan Dasar untuk Meningkatkan Pembangunan Manusia yang Unggul dan Berdaya Saing.”
“Fokus kami adalah meningkatkan harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah, serta memperkuat kesehatan masyarakat, mulai dari ibu hamil hingga lansia,” kata Rudi.
Selain itu, pengembangan ekonomi terus didorong melalui pemberian bantuan, bazar sembako, dan peningkatan UMKM guna memperkuat daya beli masyarakat.
Rudi juga menyoroti pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan pencari kerja. Mayoritas migran yang datang ke Batam memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah. Hal ini turut memengaruhi komponen rata-rata lama sekolah dalam IPM.
“Kami berkomitmen menjadikan Batam sebagai kota yang semakin maju dan inklusif, dimana pembangunan manusia menjadi prioritas utama,” kata Rudi. (*)
Reporter : Arjuna
Editor : RATNA IRTATIK