Buka konten ini
Uji coba program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI, Prabowo Subianto, dilaksanakan perdana di Kota Batam. SDN 010 Bengkong Laut menjadi salah satu sekolah yang menjalankan program ini.
Kepala SDN 010 Bengkong Laut, Ahmad Sudianto, menjelaskan bahwa pelaksanaan perdana program ini di sekolahnya berjalan dengan lancar.
”Kebetulan hari ini perdana di sekolah kami. Untuk kelas 1, makan dimulai pukul 09.15 WIB dengan 120 anak,” ujarnya, Senin (6/1).
Lalu, pukul 10.40 WIB giliran kelas 4, 5, dan 6, dengan jumlah total 296 anak. Semua anak mendapatkan porsi makan yang sama. Program ini juga mencakup siswa kelas siang.
”Sesi ketiga untuk kelas 2 dan 3 dimulai pukul 12.30. Sebelum mulai belajar, anak-anak diberi waktu untuk makan terlebih dahulu,” tambah Ahmad.
Menurutnya, program ini sangat membantu, terutama bagi orangtua yang tidak sempat menyiapkan bekal untuk anak-anak mereka.
”Ini adalah program pemerintah yang perlu kita dukung bersama. Dampaknya sangat positif bagi anak-anak. Bekal sudah disediakan oleh pemerintah, jadi mereka tinggal makan di sekolah,” jelasnya.
Ahmad juga mengungkapkan bahwa program ini sedang dalam tahap uji coba yang hanya berlangsung satu hari. Namun, program ini akan dilanjutkan secara rutin mulai 13 Januari mendatang.
”Nantinya, dalam satu minggu, anak-anak akan mendapatkan makan bergizi selama lima hari. Porsi makan juga sudah disesuaikan dengan jenjang kelas masing-masing, dan anak-anak tampaknya puas dengan porsinya,” katanya.
Pelaksanaan program ini melibatkan Badan Gizi Nasional (BGN) yang bermitra dengan dapur di Bengkong Laut untuk menyiapkan makanan.
Selain itu, distribusi dan pemantauan didukung oleh berbagai pihak, termasuk Kodim, Koramil, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang turut mengawasi kualitas makanan yang disajikan.
”Jadwal makan diatur sesuai permintaan sekolah. Semua siswa, yang berjumlah 656 anak, akan mendapatkan makanan,” tambah Ahmad.
Para siswa menikmati menu nasi, sayur, telur, dan ayam sebagai bagian dari percobaan yang dilakukan di sekolah tersebut.
Meski program makan bergizi gratis ini berjalan, kantin sekolah tetap beroperasi untuk menyediakan kebutuhan lain bagi siswa.
”Memang sedikit banyak akan berpengaruh pada kantin, tetapi kita akan menyesuaikan dengan menyediakan kebutuhan tambahan bagi anak-anak,” ujar Ahmad.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Tri Wahyu, yang memastikan bahwa pelaksa-naan perdana program tersebut telah terencana dengan matang.
Menurut Tri Wahyu, uji coba program MBG telah dilakukan di SDN 010 Bengkong pada Senin (6/1) pagi, sebagai bagian dari persiapan peluncuran resmi.
”Peluncuran tetap pada tanggal 13 Januari. Tadi saya sudah berkoordinasi dengan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Jadi, hari ini hanya uji coba saja,” ujar Tri Wahyu.
Dalam realisasi program ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Batam mengadopsi formula pemberdayaan lima dapur untuk memenuhi kebutuhan makan bergizi siswa.
Empat dapur merupakan bagian dari daftar SPPG Badan Gizi Nasional (BGN) Kota Batam yang dikelola melalui kolaborasi dengan pihak swasta. Selain itu, satu dapur tambahan dikelola langsung oleh Kodim 0316/Batam.
”Total ada lima dapur yang akan mendukung program makan siang gratis ini. Empat dapur masuk daftar SPPG BGN, sedangkan dapur kelima di bawah pengelolaan Kodim 0316/Batam,” jelasnya.
Pada peluncuran 13 Januari nanti, program MBG akan kembali dilaksanakan di SDN 010 Bengkong sebagai sekolah percontohan. Selain itu, tiga sekolah lainnya, yakni SDN 03, SDN 06, dan SMPN 30 Batam, juga direncanakan ikut serta dalam program ini.
Namun, Tri Wahyu menegaskan bahwa pelaksanaan di tiga sekolah tambahan tersebut masih menunggu kesiapan operasional dari dapur pendukung. ”Yang sudah siap beroperasi adalah dapur BGN di Bengkong. Untuk sekolah lainnya, kita masih menunggu kesiapan tiga dapur lagi,” ujarnya.
Untuk mendukung pelaksanaan program, Kota Batam akan mengandalkan lima dapur umum. Empat dapur umum sudah terdaftar di BGN dan akan menjadi penyedia makanan bergizi mulai 13 Januari 2025. “Empat dapur umum tersebut dimiliki oleh pihak swasta, berlokasi di kawasan bisnis Bengkong atau dekat Surgami,” ujar Tri.
Sementara itu, satu dapur umum lainnya dimiliki oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 0316/Batam. Meskipun belum terdaftar di BGN, dapur ini direncanakan akan diusulkan sebagai penyedia makanan bergizi untuk program tersebut.
“Ke depan, dapur Kodim akan menjadi salah satu pendukung program makan bergizi gratis di Batam,” katanya.
Saat ini, terdapat 181 dapur umum yang terdaftar di Indonesia, dengan empat di antaranya berada di Batam. Jumlah ini akan bertambah jika dapur milik Kodim 0316/Batam resmi terdaftar.
Para siswa SDN 010 Bengkong yang mengikuti uji coba mengaku senang menikmati menu bergizi yang disajikan pada jam istirahat. “Ini pe-ngalaman yang menyenangkan bagi siswa, sekaligus persiapan sebelum pelaksa-naan resmi,” tambah Tri.
Meski demikian, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DKCTR) Kota Batam, Azril Apriansyah, menyebutkan bahwa pembahasan terkait penyediaan dapur umum belum sepenuhnya selesai.
“Tadi pagi memang ada rapat, tetapi belum ada pembahasan lebih lanjut terkait tugas DKCTR dalam penyediaan dapur umum,” ujar Azril.
Pihaknya akan melakukan rapat lanjutan untuk membahas detail penyediaan dapur umum guna mendukung program ini.
Program makan bergizi nasional ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan konsentrasi belajar siswa melalui asupan nutrisi yang memadai.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, mengungkapkan bahwa pelaksanaan program ini sepenuhnya ditangani oleh Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Satuan Pelayanan Penyediaan Makanan Bergizi (SPPG).
”Kami hanya membantu koordinasi data siswa, penye-diaan sarana cuci tangan, dan distribusi makanan dari dapur umum ke sekolah,” jelas Tri, Senin (6/1).
Tri menambahkan bahwa uji coba MBG ini penting karena jumlah dapur umum sehat di Batam masih terbatas. Saat ini, ada empat dapur, tetapi yang benar-benar siap secara operasional baru satu dapur. ”Dapur yang satu ini juga sedang melengkapi data administrasi untuk mendukung pelaksanaan program,” ungkapnya.
Adapun empat dapur umum sehat yang digunakan dalam program ini adalah Golden City, Bengkong, milik Arsikon. Lalu, Yayasan Kali Kedua Indonesia di Ruko Bengkong Garden, Yayasan Kali Kedua Indonesia di Maitri Garden 2, dan dapur umum yang berada di Griya Asri, Sungai Binti milik Ibu Titin.
Menurut Tri, dapur-dapur ini sepenuhnya dikelola oleh BGN, mulai dari proses memasak hingga tenaga kerja yang dilibatkan. Mekanisme penunjukan pihak ketiga, seperti katering, ditentukan oleh BGN melalui program kemitraan dengan dapur umum sehat yang ada di Batam.
Ia menambahkan, uji coba yang dimulai di Bengkong ini menjadi langkah awal sebelum peluncuran program secara resmi. Dalam pelaksanaannya, program ini bertujuan untuk memastikan anak-anak Batam mendapatkan asupan makanan bergizi yang baik sehingga mendukung pertumbuhan dan proses belajar mereka.
Ke depannya, Dinas Pendidikan berharap program ini bisa menjangkau seluruh siswa di Kota Batam.
”Harapan kami, seluruh siswa dapat menikmati manfaat program MBG ini. Namun, pelaksanaannya tetap bergantung pada kesiapan dari BGN,” tutup Tri Wahyu.
Program Makan Bergizi Gratis ini diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas gizi dan pendidikan anak-anak di Batam. Selain itu, program ini menjadi langkah strategis untuk mendukung kesehatan generasi muda di masa depan. (***)
Reporter : AZIS MAULANA, Arjuna, Rengga Yuliandra
Editor : YUSUF HIDAYAT