Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong PT Bank Tabu-ngan Negara (Persero) Tbk (BTN) menjadi megabank. Bank raksasa dengan ekosistem yang lengkap. Tidak hanya pada sektor perumahan saja, tapi juga ritel dengan layanan keuangan yang andal. “Saya rasa itu akan jadi proposisi yang menarik di masyarakat,” ucap Menteri BUMN Erick Thohir dalam rapat kerja BTN 2025 di Jakarta.
Mengenai ekosistem, Erick meminta BTN menjajaki kerjasama dengan bank pembangunan daerah (BPD) yang memiliki basis nasabah aparatur sipil negara (ASN). Sejalan dengan keperluan memerlukan pengelolaan gaji, membayar sekolah anak, dan kebutuhan hunian melalui kredit pemilikan rumah (KPR). “Se-perti di Solo atau Banten, kita coba bisa back up. Sebagai bank kita tidak bisa berdiri layaknya menara gading tapi juga menjadi agregator,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan, visi baru untuk menjadi mitra utama dalam pemberdayaan finansial keluarga Indonesia. Tidak hanya sekadar melayani KPR. “Jadi ada rumah, ada keluarga, tidak cuma soal KPR. Tapi bagaimana mereka bayar listrik, bayar air, bayar sekolah juga di BTN. Setelah rumah terbentuk, kita melayani semua yang dibutuhkan oleh keluarga,” paparnya.
Dia mengungkapkan bahwa cost of fund (biaya dana) BTN paling tinggi di antara bank-bank milik negara (Himbara). “Pelan-pelan kita menarik biaya dana agar turun, tapi masih kurang cepat. Jadi banyak inisiatif yang akan kita lakukan di banyak area, seperti digitalisasi, services, dan funding,” imbuhnya.
Strategi ke depan, BTN dapat meningkatkan proporsi dana murah alias current account saving account (CASA) menjadi lebih dari 54 persen dengan menggenjot perolehan dana ritel. Salah satunya melalui transformasi digital.
Bank spesialis perumahan itu berencana memperbanyak perubahan terhadap kantor cabang menjadi digital store. “Ini akan mengubah wajah BTN yang dianggap ketinggalan dalam hal digitalisasi, mengubah pandangan masyarakat terhadap image BTN sehingga ada keberlanjutan dalam perolehan dana masyarakat,” ucapnya.
Nixon berharap, aset BTN dapat menembus Rp 500 triliun tahun ini. Mengingat, total aset telah mencapai Rp 470 triliun. Terutama didorong oleh program tiga juta rumah. “Saat ini BTN mencatat ada 632 ribu unit di management stock. Semoga angka ini bisa membantu merealisasikan program pemerintah,” tandasnya. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO