Buka konten ini
Ribuan penumpang yang bertolak dari Pelabuhan Belawan, Sumatra Utara, menggunakan KM Kelud sampai di Pelabuhan Batuampar, Batam, Minggu (5/1) sekitar pukul 14.30 WIB. Mereka yang datang tak hanya warga Batam yang mudik, namun juga banyak pendatang baru untuk mencari pekerjaan.
Seperti Bobi, pemuda asal Tebing Tinggi berusia 21 tahun itu datang bersama abangnya yang mudik. Ia mengaku datang ke Batam untuk mencari pekerjaan, karena sudah dua tahun menganggur usai tamat dari sekolah.
“Baru pertama ke Batam. Datang sama abang, karena sudah dua tahun tak kerja,” ujar pria berbadan sedang ini sembari mengerek koper.
Ia berharap, di Batam bisa mendapatkan pekerjaan yang cocok sesuai dengan keahliannya setelah tamat dari ekola menengah kejuruan. Apalagi di Batam banyak perusahaan yang sesuai dengan keahliannya. “Saya jurusan eletronik, mudah-mudahan bisa dapat kerja,” harapnya.
Hal senada juga dikatakan Thomas yang datang bertiga dengan rekan seusianya. Pria asal Medan ini mengaku baru tamat kuliah tahun lalu dan hendak mengadu nasib di Batam.
“Sebelumnya bantu-bantu orangtua, ini baru mau mengadu nasib di Batam. Datang sama teman dan keluarga kakak,” ungkapnya.
Sedangkan Anita asal Pematang Siantar mengaku usai liburan Natal dan tahun baru bersama keluarga kecilnya. Ia memilih naik kapal karena harga yang murah dibandingkan pesawat.
“Naik pesawat 5 orang bisa habis sepuluh jutaan, kalau ini tak sampai satu jutaan. Barang bawaan juga tak dibatasi seperti pesawat yang hanya 20 kilogram,” imbuhnya.
Menurut dia, berangkat pada Sabtu lalu sampai di Batam adalah waktu yang tepat karena esoknya anak-anak sudah mulai masuk sekolah. Meski lelah, ia mengaku tenang akhirnya sampai di Batam.
“Rencana berangkat Rabu depan, cuma anak-anak sudah mulai sekolah Senin. Jadi akhirnya kami berangkat Sabtu,” tegasnya.
Sementara, Kepala Cabang PT Pelni Muhammad Iqbal mengatakan arus penumpang dari Belawan adalah puncak dari arus balik pasca Nataru. Dimana kuota kapal yakni 3.741 penumpang dalam keadaan penuh.
“Ini puncak arus balik, untuk kuota full semua, ada 3.741 penumpang dari Belawan. Ada yang turun di Karimun, namun banyaknya di Batam, lebih dari 80 persennya,” tegas Iqbal di dermaga sandar Kapal Pelni, Batuampar.
Menurut dia, untuk arus balik penumpang dari Belawan masih akan berlanjut pada Rabu (8/1).
“Kuota kapal juga sudah penuh,” sebutnya.
Disinggung terkait barang bawaan penumpang, dikatakan Iqbal, rata-rata membawa oleh-oleh makanan hingga pakaian. Setiap penumpang, kuota barang yang dibawa maksimal 40 kilogram.
“Banyak yang overload, jadi kalau berlebih dari 40 kilogram, dikenakan biaya Rp3.000 per kilo, dan kami maksimalkan hanya 40 kg tambahan,” sebut Iqbal.
Tak hanya penumpang yang datang, penumpang yang hendak berangkat ke Pelabuhan Belawan juga membeludak. Kapal yang bertolak ke Belawan pada pukul 18.00 WIB dalam keadaan penuh.
“Memang ada sedikit keterlambatan, baik di kedatangan maupun keberangkatan, karena memang kondisi cuaca hingga kepadatan penumpang yang berangkat,” imbuhnya.
Pelabuhan Padat dan Macet Panjang
Kepadatan Pelabuhan Pelni yang terletak di kawasan Pelabuhan Bintang 99, Batuampar, itu, sudah terlihat sejak pukul 12.00 WIB. Dimana ada ribuan penumpang yang hendak berangkat menuju Pelabuhan Belawan. Mereka terlihat sudah memasuki ruang tunggu keberangkatan sejak pukul 11.00 WIB.
Sekitar pukul 13.30 WIB, kondisi menuju pelabuhan sudah macet. Kondisi jalan yang sempit ditambah dengan jalan tanah yang juga banyak berlubang. Tak hanya itu, kendaraan untuk mengantar dan jemput penumpang juga harus bersaing dengan kendaraan berat seperti tronton, truk kontainer, dan lainnya.
“Untuk bisa keluar dari Pelabuhan Pelni, kami harus antre hampir satu jam, benar-benar macet panjang,” imbuh Doni, salah satu pengendara yang menjemput penumpang.
Pelabuhan Domestik Sekupang Kerahkan 31 Kapal
Pelabuhan Domestik Sekupang juga mengalami puncak arus balik pada Sabtu (4/1) dan Minggu (5/1), dengan 31 kapal yang melayani penumpang, termasuk dua kapal tambahan. Lonjakan penumpang ini terjadi seiring dengan telah berakhirnya libur panjang Natal dan tahun baru 2025.
Menurut data yang dihimpun koran ini, pada Sabtu (4/1), jumlah penumpang naik tercatat sebanyak 2.897 orang, sedangkan penumpang turun mencapai 2.773 orang. Untuk data pada Minggu (5/1), rekapitulasi masih berlangsung, namun diprediksi jumlah penumpang mencapai puncaknya kemarin.
Pantauan di lokasi menunjukkan suasana pelabuhan sibuk sejak pagi hingga sore. Area pintu keberangkatan dipadati calon penumpang, sebagian besar merupakan pekerja dan masyarakat yang hendak melakukan perjalanan antarpulau.
Banyak penumpang terlihat membawa barang bawaan dalam jumlah besar, seperti koper, tas, dan kardus, yang menunjukkan mereka baru saja kembali dari liburan panjang di kampung halaman.
Kepala Pos Syahbandar Pelabuhan Domestik Sekupang, Samosir Parsaoran, menjelaskan bahwa hingga saat ini, jadwal pelayaran reguler masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
”Animo masyarakat masih tinggi, terutama untuk rute menuju Tanjungbalai Karimun, Dumai, dan sejumlah pulau kecil lainnya. Hingga kini, semua kapal reguler dan ekstra trip berjalan sesuai jadwal,” ujarnya di pelabuhan, Minggu (5/1).
Selain itu, kondisi cuaca di perairan sekitar Batam juga dilaporkan dalam keadaan baik, sehingga operasional pelayaran berjalan lancar tanpa penundaan. Meski demikian, pihak pelabuhan tetap mengimbau penumpang untuk datang lebih awal guna menghindari antrean panjang, terutama di jam keberangkatan sibuk.
Beberapa penumpang mengaku sengaja memilih pulang ke Batam pada hari Minggu (5/1) karena Senin hari ini, anak-anak mereka sudah mulai masuk sekolah setelah libur panjang berakhir.
”Kami memang sengaja balik hari ini karena anak-anak harus masuk sekolah besok (hari ini). Liburan di kampung sudah cukup lama, jadi sekarang waktunya kembali ke Batam,” ujar Liana, 38, salah satu penumpang yang baru tiba bersama keluarganya.
Hal senada juga disampaikan Ayu, 40, warga Tiban, Sekupang. Ia tiba di Batam setelah dua minggu berlibur di kampung bersama kedua anaknya.
”Tadi naik kapal pagi, jadi sampai Batam siang. Besok sudah mulai sekolah anak-anak, sekalian persiapan mereka untuk kembali ke sekolah,” tutur Ayu. (***)
Reporter : Yashinta
Rengga Yuliandra
Editor : YUSUF HIDAYAT