Buka konten ini
SURABAYA (BP) – Peluncuran program makan bergizi gratis (MBG) dipastikan tidak bisa serentak secara nasional. Sebab, masih banyak daerah yang belum siap. Berikut ini laporan dari berbagai daerah.Kota Kediri
Komandan Kodim 0809/Kediri Letkol Inf Ragil Jaka Utama mengakui, pelaksanaan MBG di Kota Kediri belum bisa berbarengan pada hari ini. Salah satunya disebabkan dapur belum berdiri.
”Di Kediri baru akan dibangun (dapur MBG, red),” katanya, dilansir dari Jawa Pos Radar Kediri (grup Batam Pos).
Meski demikian, Ragil menyebut, Kodim 0809/Kediri telah menyiapkan lahan untuk pembangunan dapur. Lahan itu milik TNI-AD di Jalan Basuki Rahmat. Pelaksanaan MBG di daerah, terang Ragil, akan dipimpin oleh Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI). Mereka yang nanti memimpin unit-unit satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di daerah. Termasuk di Kota dan Kabupaten Kediri.
’’Mereka (SPPI, red) ini sudah dididik untuk nanti menjadi kepala-kepala dapur,” terangnya.
Kota Surabaya
Di Surabaya, program MBG juga belum bisa dimulai hari ini. Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya menyebut, program itu baru bisa dijalankan pada Senin mendatang (13/1). Kabid Sekolah Dasar Dispendik Surabaya Munaiyah menyatakan, dispendik hanya menyiapkan infrastruktur dan SOP di sekolah. Hal teknis lainnya berada di bawah kendali Badan Gizi Nasional (BGN).
”Setelah koordinasi, kami diberi informasi ditunda, tidak jadi besok (hari ini, red),’’ terangnya, Minggu (5/1).
Kepala Dispendik Yusuf Masruh mengatakan, program MBG di Surabaya sifatnya masih trial. Terkait kapan dimulai secara serentak, dispendik belum tahu. ”Ini yang belum tahu, tugas kami hanya memastikan kesiapan sekolah,’’ ucapnya kemarin.
Kota Solo
Sekda Kota Surakarta Budi Murtono memastikan bahwa hari ini MBG belum bisa dimulai. Alasannya, hingga kemarin pihaknya masih minim informasi perihal program penguatan gizi bagi anak sekolah itu.
”Tanggal 6 Januari? Belum. Saya sudah koordinasi ke pusat, juga tanya teman-teman di daerah lain. Intinya, belum ada informasi yang fixed untuk program yang dilaksanakan ke daerah,” terang dia kepada Jawa Pos Radar Solo (grup Batam Pos) Minggu (5/1).
Disinggung soal perluasan sasaran untuk balita dan ibu hamil, pihaknya juga belum mendapatkan kejelasan. Dia akan lebih dulu memetakan sasaran program penguatan gizi serupa yang anggarannya sudah disiapkan di APBD 2025 senilai Rp15 miliar. Anggaran itu sejatinya untuk penanganan stunting di Kota Surakarta. ”Sementara yang jalan program penanganan stunting dulu,” terang dia.
Pemprov Jatim Tunggu Juknis
Kadispendik Jatim Aries Agung Paewai juga memilih menunggu juknis dari pemerintah pusat. Dia menyebut, juknis MBG akan menjadi petunjuk bagaimana pemprov bergerak. ”Nanti akan diketahui apakah penganggaran ini juga disiapkan oleh pemerintah daerah, pemerintah pusat, atau bahkan mungkin sharing,” kata Aries.
Tanpa juknis, lanjutnya, Dispendik Jatim sulit bergerak. Sebab, pelaksanaan makan bergizi gratis tidak hanya di satu sekolah.
Sidoarjo Sudah Siap
Kondisi berbeda tampak di Sidoarjo. Di Kota Delta itu, MBG siap dilaksanakan hari ini. Humas Kodim 0816 Sidoarjo Pelda Sutrisno mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan dapur umum untuk launching MBG hari ini (6/1).
Dapur umum itu berada di bekas Asrama Kompi Senapan B Yonif 516, Desa Larangan, Candi. Proses memasak, lanjut dia, dilaksanakan tadi malam untuk pendistribusian hari ini.
”Jadi mulai masak malam, paginya tinggal distribusi,” tuturnya. Menurut Sutrisno, launching program MBG akan dilaksanakan di SDN Larangan, Candi.
”Akan ada beberapa sekolah lain juga yang didistribusikan MBG,” paparnya. Ribuan porsi makanan akan dibagikan dalam launching hari ini.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo Tirto Adi mengatakan, pembagian perdana dikoordinasi langsung oleh Kodim Sidoarjo. Tirto mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya sudah diminta data terkait jumlah siswa yang menjadi sasaran pembagian makan gratis. ”Sementara ini kami masih sebagai support system, leading sector-nya dari Kodim. Sampai hari ini kami masih menunggu edaran lebih lanjutnya,’’ katanya.
Di Bali, Hanya
Jembrana yang Siap
Pemkot Denpasar juga belum bisa melaksanakan program MBG hari ini (6/1). Kepala Bidang Pembinaan SD Disdikpora Kota Denpasar I Nyoman Suriawan menjelaskan, pihaknya baru sebatas diajak pertemuan via Zoom oleh pemerintah pusat pada Sabtu (4/1).
’’Petunjuk teknisnya belum ada. Jadi, besok (hari ini, red) belum ada MBG di Bali,” tuturnya, Minggu (5/1).
Pemkab Tabanan juga masih menunggu juknis dan aturan dari pemerintah pusat. Sekda Tabanan I Gede Susila menyebut, pihaknya menunggu juknis mengenai besaran dana APBD yang harus dialokasikan untuk MBG.
”Tidak hanya soal anggaran, tapi soal apakah makanan gizi gratis dilelang atau akan melibatkan UMKM makanan,” ungkapnya kemarin (5/1) dilansir dari Jawa Pos Radar Bali (grup Batam Pos).
Sementara itu, Pemkab Jem-brana menyatakan siap memulai MBG pada hari ini. Namun, hanya 15 sekolah dengan 3.109 siswa yang mendapatkan makan gratis itu. (*)
Reporter : JP GROUP Editor : YUSUF HIDAYAT